Selasa 19 Jun 2018 14:38 WIB

Angkasa Pura II akan Tambah Sky Train Bandara Soekarno Hatta

Tiga rangkaian kereta layang akan dioperasionalkan pada September 2018.

Red: Nur Aini
Sejumlah teknisi bersiap melakukan ujicoba jalan Skytrain di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (15/8). Kereta layang yang nantinya mampu mengangkut penumpang sebanyak 350 orang dalam lima menit itu akan mulai beroperasi secara resmi pada 17 September 2017 yang akan melayani pengguna jasa Bandara Soetta dari terminal ke terminal.
Foto: Muhammad Iqbal/Antara
Sejumlah teknisi bersiap melakukan ujicoba jalan Skytrain di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (15/8). Kereta layang yang nantinya mampu mengangkut penumpang sebanyak 350 orang dalam lima menit itu akan mulai beroperasi secara resmi pada 17 September 2017 yang akan melayani pengguna jasa Bandara Soetta dari terminal ke terminal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) berencana menambah tiga rangkaian kereta (trainset) sky train atau kereta layang pada September 2018. Hal itu untuk memudahkan mobilisasi penumpang antarterminal di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menyatakan saat ini Bandara Soetta sudah memiliki tiga trainset yang beroperasi dengan kapasitas angkut hingga 176 penumpang tiap perjalanan. Dengan rencana penambahan tersebut, maka nantinya akan ada enam trainset yang dapat mengangkut hingga 352 orang tiap perjalanan. "Dilihat dari kenaikan pergerakan penumpang dari tahun ke tahun serta kurang lebih sebanyak 80 persen mayoritas pengguna sky train adalah penumpang, maka kami akan melakukan pengembangan agar mereka tidak perlu menunggu lama untuk mobilisasi antarterminal," kata Awaluddin melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (19/6).

"Sky train" atau kereta layang merupakan moda transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem "automated guideway transit" yang pertama di Indonesia. Khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sejak dioperasikan 17 September 2017 silam, kereta layang semakin diminati penumpang sebagai pilihan moda transportasi antarterminal. Saat ini di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki tiga trainset yang beroperasi dual track (track A dan B) dengan lintasan sepanjang 3.07 km.

Kecepatan maksimalnya adalah 30 km per jam, dengan waktu antara "headway" 13 menit dan "dwell time" satu menit. Namun, pengoperasian sky train saat ini masih bersifat manual, yaitu masih melibatkan awak pengemudi di dalamnya.

Dalam pengembangan sky train, AP II berencana melakukan pengotomatisan pengoperasian trainset tanpa awak. Kecepatannya pun akan ditambah dari headway yang semula 13 menit terpangkas menjadi enam menit, sehingga frekuensi kereta juga akan lebih banyak dari yang tersedia saat ini.

Sementara itu, kondisi rute yang ada sekarang atau eksisting skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah Terminal 1 - Stasiun Kereta Bandara - Terminal 2-Terminal 3 (pp). Rute tersebut akan diperpanjang menuju ke rencana pembangunan Terminal 4 di area Soewarna golf dan ke area komersial sky city yang saat ini pun masih dalam rencana pembangunan.

Selain mengembangkan sky train, Angkasa Pura II juga akan membangun dan menyediakan fasilitas pendukung. Hal itu dari kereta layang itu seperti sky bridge, lintasan, shelter, serta sistem dan persinyalan, yang merupakan hal fundamental dalam pengoperasian sky train tersebut. "Progres pembangunan lintasan dan shelter tahap 1 sudah 100 persen, sedangkan progres pengembangan sistem dan persinyalan otomatis hampir mencapai 100 persen".

"Dengan adanya rencana pengembangan sky train tersebut, minimum connecting time (MCT) yang diperlukan untuk berpindah antar terminal akan lebih efisien," ujar Awaluddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement