Senin 18 Jun 2018 11:49 WIB

Pertamina: Konsumsi BBM Meningkat 14 Persen Pascalebaran

Peningkatan signifikan terjadi pada BBM jenis Pertamax dan disusul Pertalite

Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) kembali meningkat sebesar 14 persen dari rata-rata normal harian.  Data PT Pertamina (Persero) menyebutkan konsumsi BBM meningkat dari sekitar 90 juta liter menjadi sekitar 103 juta liter per hari setelah Lebaran 2018.

Peningkatan ini tidak jauh beda dengan prediksi Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) Pertamina 2018 pada angka 103,5 juta liter. Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, seperti halnya yang terjadi pada arus mudik, peningkatan signifikan terjadi pada BBM jenis Pertamax yang meningkat 17 persen, disusul Pertalite sebesar 10 persen.

"Jika pada hari H mengalami penurunan, sehari setelah lebaran permintaan terhadap BBM kembali meningkat, yang disebabkan oleh kunjungan para pemudik ke daerah-daerah wisata. Satgas RAFI 2018 terus bersiaga mengamankan pasokan BBM maupun LPG, agar arus balik kembali lancar seperti pada arus mudik," ujar Adiatma dalam keterangan pers tertulis, Senin (18/6).

Menariknya, lanjut Adiatma, hasil pemantauan di lapangan, pemudik tetap konsisten menggunakan BBM berkualitas dan ramah lingkungan seperti Pertamax dan Pertalite. Hal ini menunjukkan, pemudik sudah merasakan manfaat BBM berkualitas terhadap performa mesin kendaraan sehingga kembali menggunakan BBM berkualitas pada saat arus balik.

"Harapannya konsumen terus loyal terhadap BBM berkualitas, karena selain memberikan dampak bagus bagi kendaraan, juga akan mengurangi polusi udara, sehingga lebih bersih dan sehat," jelas Adiatma.

Menghadapi puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 19 - 20 Juni, Pertamina telah meningkatkan berbagai layanan khusus baik di jalur tol operasional maupun fungsional serta jalur utama mudik nontol. Pertamina telah menyiapkan layanan Kiosk Pertamax, Motoris Kemasan, Mobile Dispencer maupun PTO (Portable Tank Operation) atau Tangki BBM yang dilengkapi dengan pengkur volume, sehingga bisa langsung melayani penjualan BBM.

Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, pada arus balik layanan BBM akan diperkuat dengan Kiosk Pertamax di 23 titik, 40 Motoris Kemasan, 12 Mobile Dispencer serta 17 PTO. Berbagai fasilitas tersebut ditempatkan di rest area jalur tol terutama tol fungsional maupun jalur mudik utama nontol.

Adiatma juga mengatakan, meskipun puncak arus mudik telah lewat, Satgas RAFI 2018 tetap bekerja menjaga suplai BBM untuk mendukung mobilitas masyarakat. Kebutuhan BBM tetap tinggi, karena masyarakat mulai mengisi dengan silaturahmi mengunjungi sanak saudara serta jalan-jalan ke tempat wisata.

"Setelah merayakan Idul Fitri, kepadatan kendaraan terjadi di tingkat lokal sehingga konsumsi BBM tetap tinggi untuk silaturahmi maupun pergi ke tempat-tempat wisata. Untuk itu, Pertamina tingkatkan pasokan BBM demi kenyamanan berlibur," jelas Adiatma.

Dari sisi stok, baik BBM maupun LPG semuanya dalam kondisi aman. BBM rata-rata di atas 21 hari serta LPG mencapai 17 hari, di atas standar nasional yakni 11 hari. Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG di berbagai wilayah, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) terus memantau permintaan LPG dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement