REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan mengikutsertakan perusahaan otobus (PO) dalam mudik gratis berikutnya. Ini menyusul keluhan pengusaha PO bus soal omset mereka yang menurun karena berbagai program mudik gratis.
"Sekarang kan cuma kita kasih bus pariwisata, PO nanti juga kita kasih jatah, kan kita buat tiga kali lipat," ujar Menhub saat ditemui di kediamannya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Jumat (15/6).
Menurut Budi, pemerintah akan menambah kapasitas untuk program mudik gratis hingga tiga kali lipat. Hal ini untuk meredam pemudik dengan sepeda motor.
Untuk PO bus yang ingin diikutsertakan dalam mudik gratis, Budi menegaskan, aspek keamanan adalah yang utama. Bus yang dalam kondisi buruk, tidak mungkin akan diikutsertakan.
"Pesan kepada mereka (PO bus). Kalau mau dapat kerjaan, busnya harus diperbaharui. Kalau busnya reyot gitu, jangan harap dapat order kita," tegas Budi.
Baca juga, Mudik Sambil Berlibur dan Kulineran di Sleman.
Selain bus, Menhub juga berencana untuk menaikkan kapasitas kapal dan moda transportasi lainnya. Ini diharapkan akan semakin mengurangi pengendara sepeda motor saat mudik, dan menurunkan tingkat kecelakaan pemudik.
Sementara itu, pada lebaran Idul Fitri 2018, volume kendaraan yang melintas di GT Palimanan Tol Cipali menurun dibandingkan hari sebelumnya.
GM Operasional PT Lintas MargaSedaya, Suyitno, menyebutkan, volume kendaraan, baik keluar dan masuk, arah Cirebon dan Jakarta, Jumat (15/6) pukul 14.00 WIB, mencapai 16.750 unit kendaraan. Jumlah itu menurun 33,12 persen dibandingkan Kamis (14/6) pukul14.00 WIB, yang mencapai 25.043 unit.
Untuk kendaraan yang mengarah ke Jakarta, rata-rata kendaraan mencapai 467 kendaraan per jam. Sedangkan kendaraan dari arah Jakarta, rata-rata 1.626 kendaraan per jam.
Suyitno mengimbau, untuk arus baliknanti, para pemudik menghindari perjalanan balik secara bersamaan pada 19 dan20 Juni 2018. Para pemudik diminta memilih tanggal lain, seperti 17 dan 18 Juni 2018.