REPUBLIKA.CO.ID, BENOA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menyiapkan setidaknya empat kapan untuk mendukung arus mudik melalui Pelabuhan Benoa, Provinsi Bali. General Manager Pelindo III Cabang Benoa, I Wayan Eka Saputra mengatakan empat kapal disiagakan, yaitu KM Tilongkabila, KM Awu, KM Leuser, dan KM Binaiya.
"Masing-masing kapal kapasitasnya berkisar seribu hingga 1.500 penumpang," katanya, Sabtu (9/6).
Pelni juga menyediakan call center untuk memudahkan penumpang mencari informasi terkait harga tiket. Eka Saputra menambahkan pihaknya menyediakan kapal muat untuk memudahkan pemudik yang ingin pulang menggunakan jalur laut ke arah timur Indonesia.
Meski demikian, Pelindo III Cabang Benoa memperkirakan peningkatan jumlah penumpang tidak signifikan, hanya berkisar tiga hingga lima persen. "Ini karena kenaikan penumpang di Pelabuhan Benoa lebih sering terjadi ketika libur Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Posko Pelindo III didirikan sejak 31 Mei 2018 hingga 1 Juli mendatang. Posko ini bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Benoa, Kepolisian Sektor Benoa, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Pelni, hingga TNI Angkatan Darat dan Laut.
Alat pemindai disiapkan untuk memeriksa seluruh penumpang dan bawaannya untuk memastikan arus mudik dan arus bali melalui jalur laut terjamin keamanannya. Alat ini disiapkan di terminal penumpang yang berkapasitas 900 orang. Kapolsek Kawasan Laut Benoa, Kompol Ni Made Sukerti mengatakan dukungan dan koordinasi seluruh pihak diperlukan mengingat ancaman terorisme semakin meningkat.
Pengamanan ekstra diperlukan untuk menciptakan keamanan di lingkungan Pelabuhan Benoa. "Mesin x-ray kami tempatkan di terminal penumpang," ujarnya.