REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Bank BJB menyiapkan dana likuiditas sebesar Rp14,4 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi dana masyarakat saat Ramadan dan libur Lebaran 2018. Nilai dana likuiditas tersebut naik hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu di momen yang sama.  

Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, dana yang disiapkan itu akan didistribusikan ke seluruh jaringan kantor Bank BJB, terutama di sejumlah kota tujuan mudik. Sebab, dirinya yakin nasabah Bank BJB tersebar di seluruh kota tujuan mudik.

‘’Dana yang disiapkan untuk libur Lebaran tahun ini naik 50 persen dari alokasi tahun lalu,’’ ujar Irfan dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (7/6). Meningkatnya dana Ramadan dan Lebaran itu disebabkan oleh pencairan dana sertifikasi guru, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), gaji, dan tunjangan hari raya Aparatur Sipil Negara (ASN), juga pensiunan.

Tak hanya itu, pihaknya juga melayani penukaran uang pecahan kecil melalui mobil layanan kas. Kegiatan ini dilaksanakan di semua kantor cabang Bank BJB yang tersebar di seluruh Indonesia.

‘’Layanan ini sejalan dengan upaya pihak regulator dalam hal clean money policy dan mencegah peredaran uang palsu,’’ tutur Irfan. Untuk menyesuaikan layanan selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 1439 H, Bank BJB juga membuka layanan weekend banking yang akan tetap beroperasi seperti biasa.

Layanan Bank BJB hanya akan tutup pada tanggal 10, 16, dan 17 Juni 2018. Kendati demikian, nasabah Bank BJB tidak perlu khawatir, karena layanan nonoperasional kantor dengan e-channel seperti bjb ATM, bjb NET, bjb SMS, bjb DIGI tetap bisa digunakan.

‘’Layanan jelang libur lebaran didukung oleh ribuan jaringan ATM yang tersebar di sejumlah wilayah strategis, serta didukung oleh jaringan ATM Bersama dan PRIMA. Jumlahnya mencapai puluhan ribu titik,’’ tambah Irfan. Selain penarikan uang tunai, layanan e-channel juga menyediakan sarana yang memungkinkan nasabah bertransaksi dengan nyaman dan aman.

Ikuti Whatsapp Channel Republika