REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatra Barat menggelar pasar murah Ramadhan di lima titik di Kota Padang. Rangkaian pasar murah yang dilakukan bertahap sejak 22 Mei 2018 ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat dalam memperoleh bahan pokok dengan harga di bawah pasar. Cara ini juga diyakini mampu meredam lonjakan harga yang biasa terjadi selama Bulan Puasa dan Lebaran.
Kepala Perwakilan BI Sumbar, Endy Dwi Tjahjono, menjelaskan bahwa produk yang murah diperoleh karena pihaknya mengambil langsung dari petani dan melibatkan 9 distributor besar di Sumbar. BI juga menggandeng dua kelompok binaan dari Payakumbuh dan Alahan Panjang untuk produk-produk bahan pokok. Tak hanya itu, pasar murah yang digelar di halaman Bank Indonesia Sumbar ini juga melibatkan dua bank, yakni BCA dan BRI.
"Selain melibatkan distributor besar, kami juga ajak Bulog. Sehingga harga murah ini diharapkan bisa membantu masyarakat," ujar Endy, Rabu (30/5).
Selain lokasinya di halaman BI Sumbar di Jalan Jenderal Sudirman yang digelar sampai 31 Mei besok, pasar murah sebelumnya sudah digelar di Kelurahan Tanah Sirah Lubuk Begalung dan Mushala Kalawi Ulak Karang Padang Utara. Sementara pada Kamis (31/5) besok paar murah digelar di Balai Gadang Koto Tangah dan Kurao Pagang Nanggalo pada 7-8 Juni 2018.
BI bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memang gencar berupaya menahan laju inflasi Ramadhan dan Lebaran. Salah satunya dengan menggelar pasar murah, baik oleh Pemprov Sumbar dan instansi lain termasuk BI sendiri.
BI optimistis laju inflasi selama Bulan Puasa tahun ini akan terjaga di level rendah. Endy mengungkapkan, tingkat inflasi Sumbar pada Mei-Juni 2018 atau selama Ramadhan diperkirakan akan bergerak di rentang 0,3-0,4 persen secara bulanan. Angka ini tak jauh beda dengan capaian inflasi selama Ramadhan tahun 2017 lalu di angka 0,32 persen. Bahkan saat itu, tingkat inflasi Sumbar pada Juni 2017 merupakan yang terendah keempat di level nasional. N Sapto Andika Candra