Jumat 25 May 2018 16:19 WIB

Pertamina dan Shell Diminta Buka Kios di Tol Fungsional

Enam tol fungsional akan menjadi jalur alternatif untuk pemudik.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Kendaraan mengisi bahan bakar minyak di SPBU, Jakarta, Ahad (6/5). Menteri ESDM, Ignasius Jonan menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) selama bulan Ramadhan aman.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Kendaraan mengisi bahan bakar minyak di SPBU, Jakarta, Ahad (6/5). Menteri ESDM, Ignasius Jonan menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) selama bulan Ramadhan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) meminta Pertamina, Total dan Shell ikut serta dalam menyukseskan mudik lebaran tahun ini. BPH Migas meminta badan usaha ini untuk menyediakan kios kios BBM di enam tol fungsional.

Kepala BPH Migas, Fansuruallah Asa menjelaskan enam tol fungsional memang belum jadi dan belum resmi dioperasionalkan. Hanya saja enam tol fungsional ini rencananya akan dibuka untuk jalur alternatif.

"Tol Fungsional ini pasti tidak ada SPBU-nya, kita minta ke Pertamina, Total, Shell dan AKR untuk bisa membuat kios kios BBM ini," ujar Ifan di Kantor BPH Migas, Jumat (25/5).

Ifan menjelaskan kios kios ini bisa dibangun dengan jarak 10 km sekali. Badan usaha bisa saling bekerja sama dan mengatur titik titik mana saja yang akan ada kios kios BBM.

"Ini kita minta jangan hanya terpusat di Pemalang-Semarang misalnya. kita minta ini betul betul didistribusi termasuk juga ada wilayah pantai selatan itu banyak masih belum ada SPBU nya, tempat tempat wisata dan polisi bahkan nawarkan dimana ada tempat tempat kantor polisi siap juga ada kiosnya Pertamina dan badan usaha swasta," ujar Ifan.

Baca juga,  Pertamina Jamin Pasokan BBM Saat Puasa dan Mudik Aman.

Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto memprediksi selama ramadhan dan musim mudik nanti ada peningkatan konsumsi BBM.  Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi ini maka Pemerintah memerintahkan Pertamina untuk menjaga pasokan.

Djoko menjelaskan, pemerintah memprediksi kenaikan konsumsi BBM jenis premium sebesar tujuh persen. Sedangkan konsumsi Pertalite diprediksi naik 19 persen. Untuk Pertamax series, ESDM memperkirakan adanya kenaikan antara 12 sampai 14 persen.

"Dalam rangka mengantisipasi kenaikan tersebut kami sudah meningkatkan rata-rata ketahanan stok. Untuk bensin dan solar pada rentang waktu 20 - 47 hari," ujar Djoko di Komplek Parlemen, Rabu (23/5).

Tak hanya Premium dan Pertamax serta pertalite saja, Djoko memprediksi adanya kenaikan konsumsi pada solar dan dex mencapai 11 persen. Sedangkan untuk konsumsi logistik sendiri akan mengalami peningkatan sebesar 4 persen dan avtur sebesar 5 persen.

Djoko menjelaskan, proyeksi kenaikan konsumsi BBM nasional akan mencapai puncaknya pada H-6 dan H +4 lebaran. Ia menjelaskan, pihak Pertamina sudah menyiapkan posko posko BBM sepanjang jalur mudik untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan seperti yang sebelum sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement