REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik pengurus Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Center DIY Masa Bakti 2018-2020 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Kamis (24/5). Forum ini dibentuk sebagai implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2016 tentang TSLP.
Dalam sambutannya, Sultan mengharapkan Forum TSLP DIY dapat berkontribusi secara efektif dalam menggerakkan peran nyata dari segenap perusahaan guna berkontribusi dalam mendukung program-program pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan dan menekan ketimpangan.
Ia menegaskan, secara politis sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY periode 2017-2022, Pemda DIY sudah menyepakati menurunkan tingkat kemiskinan menjadi tujuh persen pada 2022. Dalam hal ini, ujar Sultan, Pemda DIY tidak bisa melangkah sendiri dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan wilayah.
Lebih lanjut Sultan mengatakan ruang lingkup Perda Nomor 6 Tahun 2016 mencakup dukungan pembiayaan program penyelenggaraan kesejahteraan sosial, pengentasan kemiskinan, pemulihan fungsi lingkungan hidup, dan bantuan pembiayaan program peningkatan pertumbuhan ekonomi berkualitas berbasis kerakyatan yang selaras dengan program-program pemda. Bahkan dalam pasal 8 menegaskan bahwa setiap perusahaan yang berbadan hukum wajib menjadi anggota Forum TSLP.
Maka melalui Forum TSLP ini, Sultan mengharapkan kontribusi semua pihak terutama sektor swasta dan dunia usaha untuk menyokong sejumlah program pemda bersama masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan sebagai sebuah tanggung jawab sosial secara berkelanjutan, sesuai kemampuan perusahaan.
"Saya memohon kepada bapak/ibu pimpinan perusahaan bahwa kontribusi yang diberikan bukan merupakan paksaaan, tetapi lebih dari tanggung jawab moral dan wujud kepedulian untuk bersama-sama membangun daerah, bermanfaat, dan berkelanjutan," kata Sultan.
Adapun Sekda DIY Gatot Saptadi mengatakan pembentukan Forum TSLP Center DIY ini diharapkan dapat terlibat langsung dalam mengatasi permasalahan yang ada di DIY di antaranya kemiskinan dan ketimpangan. Sehingga dalam penangannya bisa tepat.
"Selama ini belum semua pihak terlibat fokus dalam penanganan kemiskinan dan ketimpangan. Padahal potensinya sangat besar," ujarnya.
Pada akhir acara dilakukan penyerahan bantuan dari TSLP Center DIY. Antara lain untuk pemberdayaan masyarakat Kampung Badran Yogyakarta, untuk kelompok tanaman kopi Samigaluh, dan program kemitraan Batik Gaul.