Jumat 18 May 2018 09:58 WIB

Bahas Perang Dagang, Trump Temui Wakil PM Cina

Liu menilai kedua negara harus bekerja sama dengan saling menghormati.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: EPA/Peter Foley
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Perdana Menteri Cina Liu He yang memimpin delegasi perdagangan bertemu dengan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pembicaraan putaran kedua antara pejabat administrasi senior Trump dan Cina dimulai di Departemen Keuangan AS pada Kamis (17/5) pagi waktu setempat.

Pembicaraan ini fokus pada pemangkasan surplus perdagangan Cina terhadap AS dan meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders sebelumnya mengatakan Trump akan bertemu Liu pada hari yang sama. Menurut Liu, kedua negara harus bekerja sama dengan saling menghormati untuk mempromosikan hubungan yang stabil dan sehat.

"Cina bersedia berjuang bersama dengan Amerika Serikat untuk menangani dan menyelesaikan masalah perdagangan yang dirasakan oleh kedua belah pihak secara menguntungkan," kata surat kabar Peoples Daily yang mengutip Liu secara resmi. Kedua pihak, kata ia, harus mendorong untuk memastikan kerja sama perdagangan AS-Cina.

Surat kabar itu mengatakan, Trump telah menyerukan penguatan hubungan perdagangan dan investasi di sektor-sektor seperti energi, manufaktur dan pertanian. Selain itu, mendorong kerja ke depan pada perlindngan kekayaan intelektual.

Trump telah mengancam akan mengenakan tarif atas barang-barang senilai hingga 150 miliar dolar AS. Menurutnya, tarif tersebut untuk memerangi apa yang disebut penyalahgunaan teknologi AS oleh Cina melalui persyaratan joint ventur dan kebijakan lainnya.

Cina telah mengancam pembalasan yang sama, termasuk tarif pada beberapa impor AS terbesarnya termasuk pesawat terbang, kedelai dan mobil.

Sementara itu, menurut sumber, Cina menawarkan usulan paket pembelian produk Amerika Serikat (AS). Paket pembelian itu untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan Cina yang mencapai 200 miliar dolar AS per tahun.

Tawaran itu datang dalam dua hari pertama perundingan perdagangan AS-Cina di Washington. Perundingan dilakukan untuk menyelesaikan ancaman tarif antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Salah satu sumber mengatakan, produsen pesawat AS Boeing Co akan menjadi penerima manfaat utama dari tawaran Cina, jika Trump mau menerimanya. Boeing merupakan eksportir AS terbesar dan sudah menjual sekitar seperempat pesawat komersialnya kepada pelanggan Cina.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement