Senin 14 May 2018 16:09 WIB

Edukasi akan Perbaiki Pemahaman Soal Asuransi Syariah

Prudential Indonesia melihat potensi syariah di Indonesia besar

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Memacu Inklusi Keuangan Syariah. Presiden Direktur  Prudential Indonesia Jens Reisch menyampaikan paparan saat diskusi pada Rembuk Republik di Jakarta, Senin (14/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Memacu Inklusi Keuangan Syariah. Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch menyampaikan paparan saat diskusi pada Rembuk Republik di Jakarta, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Edukasi akan ikut memperbaiki pehamanan masyarakat Indonesia soal asuransi syariah. Hal itu akan terbantu dengan sinergi pemangku kepentingan.

Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch menjelaskan, Prudential Indonesia sudah menghadirkan produk syariah sejak 10 tahun di Indonesia. Pada 2017, pertumbuhan syarian Prudential terbilang baik.

Prudential Indonesia melihat potensi syariah di Indonesia besar dan coba ambil posisi di sana dengan produk yang basisnya nilai saling menolong. "Edukasi untuk terus memperbaiki pemahaman masyarakan jadi penting di sana," kata Jens di sela-sela Rembuk Republik di Jakarta pada Senin (14/5).

Asuransi pada intinya adalah proteksi. Prudential punya rupa-rupa produk syariah mulai dari produk kesehatan, penyakit kritis, kecelakaan, dan fasilitas proteksi keluarga, dan pendidikan. Produk-produk itu fleksibel dan bisa disesuaikan kebutuhan keluarga Indonesia.

Jens mengaku bangga dapat bekerja sama dengan Republika untuk mengedukasi dan sosialisasi keuangan syariah kepada para agen dan masyarakat tentang. Populasi Muslim di Indonesia sangat besar, pun potensinya. Tapi belum semua paham konsep asuransi syariah.

"Kami senang kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mengedukasi masyarakat tentang asuransi dan keuangan syariah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement