Senin 14 May 2018 17:11 WIB

Rembuk Republik Beri Indonesia Ide Segar dari Pakar

Industri keuangan syariah Indonesia luar biasa dengan ide-ide baru yang bermunculan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Memacu Inklusi Keuangan Syariah. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kedua kanan), Presiden Direktur  Prudential Indonesia Jens Reisch,  Ketua 1 IAEI Irfan Syauqi Beik, Deputi Komisioner OJK Budi Armanto, Wapemred Republika Nur hasan Murtiaji, dan Wakil Ketua DSN MUI Adiwarman Karim (dari kiri) usai berfoto bersama saati Rembuk Republik di Jakarta, Senin (14/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Memacu Inklusi Keuangan Syariah. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kedua kanan), Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch, Ketua 1 IAEI Irfan Syauqi Beik, Deputi Komisioner OJK Budi Armanto, Wapemred Republika Nur hasan Murtiaji, dan Wakil Ketua DSN MUI Adiwarman Karim (dari kiri) usai berfoto bersama saati Rembuk Republik di Jakarta, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rembuk Republik dinilai ajang yang bagus untuk menawarkan ide-ide segar dari para pakar, apalagi keuangan syariah. Terlebih, potensi keuangan syariah Indonesia amat besar.

Wakil Ketua DSN MUI Adiwarman Karim menilai, Rembuk Republik hadir dengan ide segar karena pemangku kepentingan untuk memberikan ide-ide baru. Sehingga bangsa ini dapat gagasan terbaik dari orang-orang terbaik di bidangnya.

Industri keuangan syariah Indonesia luar biasa dengan ide-ide baru yang bermunculan saat ini. Salah satu ide baru yang muncul adalah rencana bergabungnya unit syariah berbagai BPD.

Jika terjadi, asetnya bisa lebih besar dari aset bank syariah terbesar saat ini. "Dengan skala itu, kemajuan perbankan syariah akan luar biasa," kata Adiwarman di sela-sela Rembuk Republik di Jakarta pada Senin (14/5).

Pun di industri asuransi. Adiwarman menyebut setidaknya ada empat perusahaan asuransi yang siap melepas (spinoff) unit syariahnya. Pun fintech. DSN memproyeksi ada 10 fintech antre untuk mendapat opini syariah DSN MUI.

Adiwarman menyatakan jangan lihat pangsa keuangan syariah Indonesia saat ini berapa, tapi akan berapa besar pada 2025-2030 saat pasar Indonesia sudah matang. "Perbandingan saat ini adalah kucing dewasa dengan anak singa. Indonesia itu anak singa," kata Adiwarman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement