Rabu 16 May 2018 16:40 WIB

Teror Berlanjut, Pemerintah tak Khawatir Ekonomi Terganggu

Aksi teror kembali terjadi di Indonesia pada hari ini.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Darmin Nasution
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut bahwa aksi teror yang terjadi di sejumlah tempat mungkin bisa mengacaukan kondisi ekonomi, tapi kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama karena perekonomian akan kembali ke target yang sudah berjalan.

"Tentu orang kaget-kaget juga. Tetapikan orang akan lihat situasinya baik, dan terkendali kok," ujar Darmin di Istana Negara, Rabu (16/5).

Darmin menuturkan, persoalan ekonomi dan teror bisa sangat berhubungan jika aksi teror yang terjadi di Indonesia adalah perlawanan senjata dalam jangka waktu lama maka bisa jadi investor atau pelaku usaha risau dengan kondisi di masyarakat.

Namun, kalau kejadian seperti yang sekarang maka pasar sudah akan tahu bahwa kondisi seperti ini pasti bisa diselesaikan oleh pemerintah.

Baca juga, Dua Wartawan Ikut Jadi Korban Penyerangan Mapolda Riau

Dia juga tak khawatir lembaga pemeringkat luar negeri akan menurunkan rating Indonesia dala hal perekonomian melihat kondisi keamaan sekarang. Lembaga tersebut pasti lebih mengerti bahwa kejadian ini tidak akan mempengaruhi pemerintah dalam menjaga perekonomiannya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, rentetan aksi teror bom di Jawa Timur pada Ahad lalu, hanya sedikit mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing di mata investor.

Menurut Agus, secara umum memang ada sedikit dampak ekonomi jika dunia internasional melihat adanya gangguan keamanan di Indonesia. Tapi berkaca dari kejadian-kejadian sebelumnya, pengaruh dari insiden teror seperti pada Ahad (13/5) hanya minim. "Serangan bom kemarin hanya memberikan sedikit pengaruh kepada nilai tukar Rupiah," ujar Agus,

Agus mengatakan, sejauh ini fundamental ekonomi Indonesia dalam keadaan baik. Dia meminta agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang menghadapi volatilitas nilai tukar yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement