Rabu 16 May 2018 13:46 WIB

Ekspor Jatim pada April Turun Hampir 10 Persen

Ekspor migas Jatim turun 50 persen

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Migas
Foto: Agung Sasongko/ROL
Migas

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mengungkapkan ekspor Jatim pada April 2018 mengalami penurunan sebesar 9,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor Jatim turun dari 1,82 miliar dolar AS menjadi 1,64 miliar dolar AS. Meski demikian, nilai ekspor tersebut mengalami kenaikan 1,05 persen dibanding bulan yang sama, tahun sebelumnya (year on year).

"Penurunan ekspor pada April 2018 tersebut disebabkan oleh penurunan nilai ekspor pada sektor migas dan nonmigas," kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono di Surabaya, Rabu (16/5).

Dibandingkan bulan lalu, ekspor komoditas nonmigas Jatim turun 6,65 persen, yaitu dari 1,69 miliar dolar AS menjadi 1,57 miliar dolar AS. Nilai ekspor nonmigas tersebut diakuinya menyumbang 96,02 persen dari total ekspor Jatim pada April.

Hal yang sama juga terjadi pada komoditas migas yang turun sebesar 49,86 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari 130,10 juta dolar AS menjadi 65,23 juta dolar AS. Komoditas migas hanya menyumbang 3,98 persen dari total ekspor Jawa Timur pada April 2018.

Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (HS) 2 digit, maka pada bulan April 2018, golongan Perhiasan atau Permata (HS 71) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 261,33 juta dolar AS. Nilai tersebut turun sebesar 10,21 persen jika dibandingkan transaksi bulan sebelumnya yang mencapai 291,04 juta dolar AS.

"Perhiasan atau permata ini berkontribusi sebesar 16,60 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini. Golongan komoditas tersebut paling banyak diekspor ke Jepang dengan nilai sebesar 125,81 juta dolar AS," ujar Teguh.

Kelompok negara ASEAN masih menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur selama April 2018. Malaysia menjadi negara utama dengan peranan sebesar 6,08 persen dari total ekspor nonmigas Jawa Timur, diikuti Singapura 6,04 persen dan Thailand 3,06 persen.

Berbeda dengan ekspor, impor Jawa Timur pada April 2018 justru mengalami peningkatan sebesar 17,71 persen dibandingkan sebelumnya. Yaitu dari 1,78 miliar dolar AS menjadi 2,09 miliar dolar AS. Kondisi yang meningkat ini, kata Teguh, ditunjukkan oleh kinerja impor komoditas nonmigas yang naik walaupun impor migas mengalami penurunan.

Teguh melanjutkan, impor migas ke Jatim pada April 2018 turun sebesar 7,38 persen, dari 345,42 juta dolar AS menjadi 319,94 juta dolar AS. Impor migas ini menyumbang 15,28 persen dari total impor Jatim pada April 2018. Nilai impor tersebut mengalami kenaikan sebesar 40,52 persen bila dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, impor nonmigas Jawa Timur mengalami kenaikan 23,75 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 1.433,79 juta dolar AS, menjadi 1.774,38 juta dolar AS. Impor nonmigas tersebut menyumbang 84,72 persen total impor Jatim pada April 2018. Jika dibanding Maret 2017, nilai impor nonmigas juga mengalami kenaikan sebesar 24,64 persen.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement