REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, peningkatan impor merupakan dampak dari pertumbuhan investasi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor Indonesia pada April 2018 adalah sebesar 16,09 miliar dolar AS atau naik 11,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan ekspor April 2017, terjadi kenaikan seb esar 34,68 persen.
"Artinya, kalau proyek infrastruktur dan kemudian proyek-proyek investasi swasta lain yang noninfrastruktur yang memang pertumbuhannya meningkat, itu pasti butuh barang modal dan bahan baku," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Selasa (15/5).
Darmin mengatakan, investasi terus menunjukkan peningkatan pertumbuhan. Pada kuartal pertama 2018, pertumbuhan investasi tecatat sebesar 7,95 persen (yoy).
Darmin mengakui, pertumbuhan impor mengalami peningkatan signifikan. Kendati demikian, ia menilai hal itu masih positif karena barang modal dan bahan baku masih mendominasi struktur impor Indonesia.
"Dari segi perkembangan ekonomi artinya positif. Karena investasi berjalan, baik investasi swasta maupun investasi dalam bentuk infrastruktur," ujar Darmin.
BPS mencatat, menurut penggunaan barang, impor barang konsumsi April 2018 adalah sebesar 1,51 miliar dolar AS. Nilai impor itu mengalami peningkatan 25,86 persen secara bulanan dan 38,01 persen secara tahunan. Kendati demikian, porsi konsumsi dari total impor hanya sebesar 9,39 persen.
Sementara itu, impor bahan baku atau penolong yang memiliki porsi sebesar 74,32 persen dari total impor mencapai 11,96 miliar dolar AS pada April 2018. Angka itu meningkat 10,73 persen secara bulanan dan 33 persen secara tahunan.
Baca juga, Di Luar, Ekspektasi Neraca Perdagangan Defisit pada April.
Impor barang modal mencapai 2,62 miliar dolar AS pada April 2018. Angka itu naik 6,59 persen secara bulanan dan 40,81 persen secara tahunan.
Nilai ekspor April 2018 mencapai 14,47 miliar dolar AS atau menurun sebesar 7,19 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, jika dibandingkan dengan April 2017, terjadi peningkatan ekspor sebesar 9,01 persen.