REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen pada 2018. Dengan target tersebut, Ancol memproyeksikan perolehan bottom line atau laba bersih di kisaran 25 persen.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, C Paul Tehusijarana, mengatakan, untuk meraih target pendapatan dan laba di 2018, Perseroan sudah menetapkan sejumlah strategi. Antara lain pembukaan restoran pertama yang dikelola oleh Perseroan, yaitu Kafe Hoax di Pantai Lagoon, penambahan dua seluncuran baru di Atlantis Water Adventure, serta pencanangan konsep baru Pulau Bidadari yaitu The Soul of Batavia.
Lebih lanjut, Paul menjelaskan, Perseroan telah melakukan renovasi pada sejumlah cottage penginapan di Pulau Bidadari sejak April 2017. Rencananya, wajah baru Pulau Bidadari akan diluncurkan sebelum momen libur Idul Fitri 2018.
Selain itu, Pembangunan Jaya Ancol akan mengembangkan potensi wisata di Pulau Kayu Angin Melintang yang juga terletak di Kepulauan Seribu. "Kita akan kembangkan menjadi pusat snorkeling dan scuba diving karena airnya jernih dan terumbu karangnya yang cantik," ujar Paul, dalam public expose Pembangunan Jaya Ancol di Jakarta, Senin (15/4).
Untuk mengejar target pertumbuhan di 2018, Ancol juga melakukan pengembangan di segmen bisnis properti. Tahun ini, Perseroan akan menyelesaikan pembangunan Coasta Villa tahap tiga. Selain itu, Ancol secara resmi juga telah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan pengembang asal Australia dalam mengembangkan kawasan hunian vertikal mewah di area Ancol Barat dengan mengusung konsep water front living.
Untuk mendukung semua rencana inovasi tersebut, Wakil Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali, mengatakan Perseroan telah menyiapkan dana senilai Rp 950 miliar untuk belanja modal sepanjang 2018. Nilai belanja modal yang dianggarkan pada tahun ini jauh lebih besar dibanding realisasi pada tahun lalu yang hanya Rp 330 miliar.