Senin 14 May 2018 11:55 WIB

Walmart Perluas Bisnis di India

Keputusan ini merupakan bentuk akusisi terbesar yang pernah dilakukan oleh Walmart.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah
Raksasa ritel Amerika Serikat Walmart
Raksasa ritel Amerika Serikat Walmart

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Raksasa ritel konvensional Amerika Serikat, Walmart Inc memperluas bisnis di India dengan mengakuisisi saham raksasa perdagangan online, Flipkart sebesar 77 persen. Akuisisi ini untuk menghadapi pesaing terberatnya, yakni Amazon.com.

Dilaporkan Reuters, Senin (14/5) Walmart tengah mengurus perizinan dari regulator Amerika Serikat terkait kemungkinan penawaran umum perdana (IPO) bagi Flipkart India. Keputusan ini merupakan bentuk akusisi terbesar yang pernah dilakukan oleh Walmart.

Kesepakatan akusisi antara Walmart-Flipkart diumumkan bersama antar kedua pihak. Nilai Flipkart, yang saat ini yang sudah menguasai e-commerce India, mencapai 20 miliar dolar AS.

Paska akuisisi, Walmat akan menyuntikan tambahan modal senilai 2 miliar dolar AS untuk meningkatkan kemampuan finansial bertarung dengan Amazon, yang sangat cepat memperluas pasar di India. Amazon telah berkembang secara agresif sejak 2013 di India. Pemilik Amazon Jeff Bezos telah menanamkan investasi senilai 5 miliar dolar AS untuk mendapatkan pasar e-commerce di negara tersebut, setelah gagal membuat terobosan di Cina.

Penjualan e-commerce di India mencapai 21 miliar dolar AS pada 2017, menurut perusahaan riset pasar Forrester. Angka tersebut diperkirakan akan melonjak karena India punya penduduk 1,25 miliar orang dan jumlah yang mengakses internet bertambah.

Flipkart didirikan pada 2007 oleh mantan karyawan Amazon, Sachin Bansal dan Binny Bansal. Seperti Amazon, Flipkart dimulai sebagai toko buku daring. Saat ini, Flipkart menjual hampir semua produk mulai dari ponsel, televisi dan juicer hingga sepatu lari, sofa dan produk kecantikan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement