Jumat 04 May 2018 09:21 WIB

Subsidi Solar Ditambah, Pertamina: Terima Kasih Pemerintah

Pemerintah memutuskan menambah subsidi solar membantu mengurangi beban Pertamina.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas mengisi BBM subsidi solar di SPBU (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas mengisi BBM subsidi solar di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk menambah subsidi solar di tengah harga minyak dunia yang sedang tinggi. Rencana penambahan subsidi solar ini ditanggapi positif oleh Pertamina. "Pertamina mengikuti kebijakan pemerintah dan berterima kasih atas pelaksanaan keputusan tersebut," ujar VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (4/5).

Meski akhirnya mengikuti saja apa keputusan pemerintah, sebelumnya Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sempat meminta kepada pemerintah terkait harga khusus minyak untuk alokasi dalam negeri. Sebab, harga minyak mentah di pasar internasional sekarang ini sebesar 67 dolar per barel, sedangkan asumsi harga minyak di APBN dipatok sebesar 48 dolar per barel.

"Upaya yang kami usulkan ke pemerintah adalah penerapan harga khusus yang government take yang dibeli oleh Pertamina. Jadi, DMO-nya yang dihargai dengan harga sesuai dengan APBN," ujar Nicke.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menambah subsidi solar untuk bisa membantu mengurangi beban Pertamina. Meski dipastikan subsidi solar akan ditambah, Djoko mengatakan, saat ini besaran subsidi masih dalam tahap perhitungan.

Djoko memprediksi penambahan subsidi solar akan berkisar Rp 500 hingga Rp 1.500 per liter. "Iya kira-kiralah. Perhitungan sementara ya, itu masih kasar," ujar Djoko di kantor Kementerian ESDM, Kamis (3/5).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement