Senin 30 Apr 2018 23:23 WIB

Kurs Rupiah Melemah, OJK: Permodalan Perbankan Tetap Baik

Pelemahan nilai tukar rupiah dampaknya sangat kecil ke perbankan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Andri Saubani
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengikuti rapat kerja dengan Komis I di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/4).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengikuti rapat kerja dengan Komis I di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan, kondisi perbankan Indonesia relatif baik. Kendati, nilai tukar rupiah tengah tertekan hingga hampir menyentuh Rp 14 ribu per dolar AS.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyatakan, otoritas pun telah melakukan uji ketahanan atau stress test terhadap perbankan. "Stress test tolong digarisbawahi permodalan perbankan kita relatif tinggi dibandingkan negara lain. Jadi lakukan uji stress test dengan berbagai skenario tetap tahan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin, (30/4).

Ia menjelaskan, skenario dengan pelemahan nilai tukar rupiah dampaknya sangat kecil ke perbankan. "Jadi mau nilai tukar seperti apa pun, tidak berdampak ke permodalan perbankan," tegas Wimboh.

Dirinya menambahkan, stress test yang dilakukan OJK sebenarnya lebih simultan. Dengan begitu tidak hanya melihat dampak pelemahan rupiah ke perbankan.

"Kami lihat juga berkaitan NPL (Non Performing Loan) tapi ini juga dilihat kalau terjadi suku bunga yang naik dan lainnya," tuturnya. Wimboh menambahkan, per Maret 2018, NPL perbankan nasional turun menjadi 2,75 persen, pada bulan sebelumnya mencapai 2,88 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement