Jumat 27 Apr 2018 12:14 WIB

Jokowi Minta Jaga Stabilitas Harga

Kata kuncinya, kalau sudah ekspor berarti suplai sudah cukup.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Pengunjung berbelanja di pasar (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung berbelanja di pasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengintruksikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk menjaga stabilitas sembilan bahan pokok (sembako) jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini disampaikan Amran Sulaiman usai bertemu Jokowi di Istana Negara.

"Jadi beliau panggil kami hubungannya yang pertama adalah kestabilan harga. Yang kedua produksi seluruh sektor pangan strategis. Kami sampaikan ke beliau, stok kita aman, Insya Allah aman, harga bisa stabil," kata Amran, Jumat (27/4).

Amran mengatakan, Kementerian Pertanian sebenarnya yakin harga sembako tidak akan melonjak pada Ramadhan dan Idul Fitri. Adanya ekspor ayam, telor, bawang, hingga jagung memperlihatkan bahwa kondisi kebutuhan di dalam negeri berlebih sehigga bisa melakukan ekspor. "Itu kata kuncinya, kalau sudah ekspor, suplai sudah cukup, berarti tidak adalah untuk bergejolak," ujar Amran.

Presiden Jokowi, lanjut Amran, telah meminta agar seluruh Kementerian dan Lembaga terkait bisa menjaga stabilitas harga di awal Ramadhan, seperti yang terjadi pada 2017. Hingga saat ini dari pantauan Kementerian Pertanian (Kementan) sejumlah harga bahan pokok masih stabil dan relatif turun secara perlahan.

Menurut Amran, operasi pasar masih menjadi alternatif pemerintah dalam menjaga lonjakan harga. Terdapat delapan provinsi yang biasanya mengalami kenaikan harga ketika Ramadhan dan Idul Fitri, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Medan, Lampung, Sumatra Selatan. Jakarta pun menjadi provinsi yang harganya harus terus diperhatikan karena menjadi barometer bersama.

Persoalan kenaikan harga sembako biasanya dikarenakan cuaca yang tidak mendukung proses pertanian. Kementan memastikan bakal mencari cara agar faktor ini tidak banyak mempengaruhi suplai seperti bawang atau cabai yang juga harganya kerap naik. Saat ini salah satu yang akan coba diselesaikan adalah harga bawang yang kenaikan harga di tingkat pedagang bisa mencapai 300 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement