Kamis 26 Apr 2018 16:29 WIB

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Minta Masyarakat Tenang

Penguatan dolar AS mempengaruhi mata uang di seluruh dunia.

Petugas menunjukan pecahan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Petugas menunjukan pecahan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta masyarakat tenang menghadapi pergerakan kebijakan Amerika Serikat yang berdampak pada penguatan mata uang dolar AS.

"Jadi dalam hal ini, masyarakat diharapkan tenang karena memang terjadi pergerakan," kata Sri Mulyani ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (24/6).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan bahwa pengaruh penguatan dolar AS terjadi kepada keseluruhan mata uang negara-negara utama maupun negara-negara berkembang.

 

Baca juga, Perbankan: Waspadai Nilai Tukar Rupiah.

 

"Dan kalau kita lihat kemarin pergerakan dalam dua hari terakhir, baik mata uang yang berasal dari negara maju maupun negara berkembang, kita masih pada kisaran yang relatif hampir sama atau bahkan lebih baik sedikit," tutur dia.

Sri Mulyani mengatakan bahwa masyarakat perlu untuk terus diberikan informasi sehingga mereka menjadi lebih tenang bahwa pergerakan ini adalah berasal dari AS, oleh karena itu pengaruhnya ke seluruh mata uang di dunia.

"Beberapa mata uang negara maju bahkan bisa mendapatkan depresiasi di atas dua persen. Mata uang di sekitar kita bahkan depresiasinya di atas. Bahkan India melakukan depresiasi lebih dalam karena mereka ingin memacu ekspornya," ujarnya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.923 dibanding posisi sebelumnya Rp13.922 per dolar AS

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement