Rabu 25 Apr 2018 19:48 WIB

Mendag: Kita akan Panggil Pedagang Jual Beras di Atas HET

Pasokan pangan jelang Ramadhan aman.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan penjelasan terkait importir nakal bawang putih, Selasa (13/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan penjelasan terkait importir nakal bawang putih, Selasa (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin harga kebutuhan pangan akan terkendali sebelum memasuki masa Ramadhan 2018. Enggar mengaku, akan terus berupaya menekan harga terutama untuk beras dan memantau pergerakan harga komoditas lain di pasar.

"Ya kita jamin lah. Begitu ada yang jual di atas itu (Harga Eceran Tertinggi/HET) kita panggil. Gitu aja," ujar Enggar di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Rabu (25/4).

Enggar mengaku, telah mengantongi data dari separuh total provinsi di Indonesia. Ia menyebut, terdapat dua provinsi yang masih menjual beras medium di atas HET. Provinsi tersebut adalah DI Yogyakarta dan Lampung. Kendati demikian, Enggar mengklaim harga beras di provinsi-provinsi tersebut sudah mulai turun.

Ia mengingatkan, seluruh pedagang di pasar rakyat harus menjual beras sesuai acuan HET. "Menjelang tanggal 15 Mei itu semua harus sudah terkendali baik pasokan maupun harga," ujarnya.

Enggar mengungkapkan, harga daging beku paha depan dan karkas telah mencapai level Rp 80 ribu per kilogram. Harga tersebut merata di hampir seluruh provinsi yang telah ia tinjau. Ia juga mengklaim, pasokan dan harga gula dalam kondisi aman jelang Ramadhan.

Enggar optimistis, harga pangan dalam periode puasa dan lebaran tahun ini bisa terkendali. "Sama seperti tahun lalu. Kalau tahun lalu bisa, kenapa tahun ini tidak bisa. Mari kita bantu rakyat supaya mereka bisa membeli dengan harga yang murah," ujar Enggar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement