Rabu 25 Apr 2018 12:15 WIB

Pertamina: Kebakaran di Aceh Bukan Sumur Pertamina

Pertamina hanya membantu memadamkan saja karena lokasinya adalah lokasi Pertamina.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Sumur minyak ilegal (ilustrasi)
Foto: Maspril Aries/Republika
Sumur minyak ilegal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Hulu Migas, PT Pertamina (Persero), Syamsu Alam membantah bahwa kebakaran yang terjadi di Aceh merupakan sumur pertamina. Meski lokasi kejadian merupakan lingkungan dari Pertamina EP, namun sumur yang terbakar tersebut merupakan sumur pihak swasta.

Syamsu mengatakan, karena lokasinya merupakan lokasi Pertamina EP, Pertamina hanya membantu memadamkan saja. Saat ini pihak Pertamina dan Kementerian ESDM sudah mengirim tim untuk melakukan investigasi dan pemadaman api.

"Saya belum dapat laporan, itu tidak ada kaitannya dengan Pertamina, itu ilegal. Masyarakat yang melakukan pengobaran di sana. Pertamina membantu memadamkan, bukan sumur Pertamina," ujar Syamsu saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (25/4).

Kepala Biro Kerja Sama dan Layanan Komunikasi, Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan kejadian kebakaran sumur minyak di Aceh merupakan imbas dari penambangan illegal warga. Agung menjelaskan, meski lokasinya merupakan lokasi penambangan minyak milik Pertamina EP, namun kebakaran terjadi saat warga berbondong-bondng mengambil tumpahan minyak dilokasi kejadian.

"Itu illegal drilling. Tapi kebakaran sudah ditangani oleh pihak Pertamina. Kami juga sudah mengirimkan tim kesana untuk investigasi," ujar Agung di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (25/4).

Laporan sementara dari Pusdalop BPBA Aceh, menjelaskan kejadian kebakaran terjadi pada Rabu (25/4) dini hari pukul 02.05. Kejadian yang terjadi di Kecamatan Ranto Peureulak Desa Pasir Putih diduga karena percikan api pada saat seorang pekerja melakukan pengelasan pipa yang akan dimasukkan ke dalam sumur.

Dari kejadian tersebut, tiga rumah hangus terbakar dan 10 orang meninggal dunia dan sejumlah lagi luka-luka. Pemadaman sudah berhasil dilakukan, dan pihak Pertamina, pemerintah serta BPBA Aceh melakukan evakuasi sementara.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement