Rabu 25 Apr 2018 07:17 WIB

BI Bengkulu Siapkan Rp 2,4 Triliun Selama Ramadhan

BI yakin masyarakat tidak kesulitan mendapat uang tunai pada Ramadhan dan lebaran.

Rupiah Makin Melemah. Petugas menghitung mata uang Rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (5/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Rupiah Makin Melemah. Petugas menghitung mata uang Rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULKU -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Bengkulu mengalokasikan uang kartal sebesar Rp 2,4 triliun untuk kebutuhan penarikan tunai masyarakat setempat selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2018.  Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Rabu (25/4) menyebutkan, uang yang disiapkan tersebut lebih tinggi sekitar 10 persen jika dibandingkan dengan alokasi tahun sebelumnya.

"Kami mencoba memastikan ketersediaan uang kartal, kali ini momennya bersamaan, selain Ramadhan dan lebaran, juga ada gelaran pilkada dan tahun ajaran baru," kata dia.

Dengan alokasi tersebut BI menyakini masyarakat tidak akan kesulitan mendapat uang tunai pada Ramadhan dan lebaran. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan perbankan di daerah ini, agar selalu menjaga sediaan yang ada dalam ATM," ucap Endang.

Dengan meningkatnya transaksi menggunakan uang tunai, Endang mengatakan, potensi peredaran uang palsu juga ikut meningkat. Secara mudah sebenarnya masyarakat bisa mengecek keaslian uang yaitu dengan cara 3D atau yang jamak dikenal dengan dilihat, diraba dan diterawang. Uang yang asli menurut Endang memiliki kualitas cetak yang sangat baik, jika diraba terasa kasar, dan disertakan dengan tanda air serta benang pengaman. "Masih banyak lagi cara mengenali rupiah lainnya seperti gambar tersembunyi, tekstur, perubahan warna, fitur pelangi, ultra violet, dan rectoverso," ujarnya.

Masyarakat juga bisa memastikan keaslian rupiah dengan menggunakan peralatan tambahan seperti menyediakan lampu ultra violet untuk keperluan transaksi. Yang lebih aman lagi, Endang mengajak semua pihak untuk beralih menggunakan uang elektronik dalam bertransaksi. Cara ini tentu dapat menekan kerugian akibat peredaran uang palsu atau kriminal vandalisme.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement