Jumat 20 Apr 2018 11:32 WIB

Menaker: Investasi Asing Diikuti Tenaga Kerja Asing Wajar

Tenaga kerja asing hanya mengisi sebagian kecil investasi yang terus meningkat.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Ketenagakerjaan RI M. Hanif Dhakiri.
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Menteri Ketenagakerjaan RI M. Hanif Dhakiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri menyebut keberadaan tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia memang tidak bisa dihindarkan seiring dengan pertumbuhan investasi yang terus meningkat. Sebab perusahaan asing pasti akan membawa TKA yang mereka butuhkan untuk menjalankan investasi tersebut.

"Bahwa investasi asing diikuti dengan hadirnya TKA, itu hal wajar. Toh TKA hanya mengisi sebagian kecil saja dari lapangan kerja yang tercipta," ujar Hanif, Kamis (19/4) malam.

Sedangkan untuk tenaga kerja yang lebih besar dalam sebuah investasi tetap akan dikerjakan oleh tenaga kerja dalam negeri. Penggunaan tenaga kerja lokal pun akan lebih menguntungkan bagi para investor ketimbang semua pekerjaan dilakukan oleh TKA yang bisa jadi upah pekerjaanya lebih mahal dibandingkan lokal.

Hanif mencontohkan, ketika pelaku usaha dari Indonesia berinvestasi di negara luar misalnya di Thailand akan membutuhkan ribuan pekerja untuk membangun industri tersebut. Investor tersebut tidak mungkin membawa semua pekerja dari Indonesia. Sudah pasti pekerja yang dipekerjakan adalah mereka yang berasal dari Thailand.

Namun investor dari Indonesia ini juga tetap akan membawa sejumlah pekerja dari Indonesia yang memang dipercaya untuk menjalankan bisnisnya. Sebab dia tidak mungkin menyerahkan semua persiapan dan operasional bisnis kepada pihak asing yang belum tentu bisa bekerja sama secara langsung dalam waktu singkat.

"Begitu nalarnya yang logis. Jadi, nggak benar dan sangat menyesatkan jika ada yang bilang lapangan kerja yang tercipta dari investasi itu bukan untuk orang Indonesia tapi orang asing," ujar Hanif.

Keinginan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan investasi yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi sudah pasti berkaitan dengan masyarakat dalam negeri.

"Lapangan kerja yang kita ciptakan ya pasti buat orang rakyat kita, bukan yang lain," pungkas Hanif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement