REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah memprediksi penyaluran pembiayaan pada kuartal II 2018 bakal meningkat cukup signifikan. Sebab, bertepatan dengan momen Hari Raya Lebaran dan libur sekolah.
Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih, mengatakan, pada kuartal I 2018 aset BCA Syariah tumbuh 14 persen (yoy), pembiayaan tumbuh 23 persen (yoy), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16 persen (yoy).
Sementara laba meningkat 27 persen (yoy) serta rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross sebesar 0,5 persen dan NPFnet 0,1 persen."Kuartal II ada kenaikan sedikit. Akhir Maret sampai awal April kelihatan sekali ada peningkatan," kata John kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/4).
Johan menjelaskan, peningkatan penyaluran pembiayaan bakal meningkat signifikan menjelang Lebaran. Terutama di sektor perdagangan untuk ritel, modal kerja, dan industri. Selain itu segmen konsumtif yang ditopang dari pertumbuhan transportasi roda dua, roda empat maupun kendaraan niaga termasuk bus dan truk. Industri yang terkait dengan besi dan baja ekspor juga diperkirakan naik.
"Ini sinyal positif mestinya di kuartal dua ada peningkatan nanti di bulan Juni agak sedikit normal lagi karena Lebaran," terangnya.
Pada kuartal II 2018 nanti, John memprediksi pembiayaan akan tetap tumbuh di kisaran15 persen. Saat ini total pembiayaan BCA Syariah mencapai sekitar Rp 4,3 triliun.
Pembiayaan BCA Syariah sebagian besar disalurkan di sektor perdagangan, industri perkebunan, dan transportasi. Selain itu, BCA Syariah juga menyalurkan disektor UMKM.
"Akhir tahun 2018 kami memproyeksikan aset tumbuh 10 - 15 persen untuk DPK danpembiayaan itu 15 - 30 persen," kata John.
Direktur Perbankan Syariah CIMB Niaga, Pandji P Djajanegara, mengatakan, pembiayaan pada kuartal kedua 2018 bakal meningkat dibanding kuartal pertama. Hal itu terlihat dari pipeline yang masuk dari kantor-kantor cabang.
Pandji menjelaskan, sektor yang bakal mendorong pembiayaan pada kuartal II 2018 antara lain infrastruktur dan konsumsi terutama Pembiayaan Kepemilikan Rumah (PPR). "Bulan puasa dan Lebaran ini konsumer akan naik, tapi paling banyak infrastruktur danPPR," kata Pandji.
Pandji menambahkan, penyaluran pembiayaan infrastruktur bisa jadi ikut dengan induk ataupun nasabah sendiri. Hal itu tergantung skim dari sindikasi. Tahun ini,pembiayaan infrastruktur akan ada di sektor konstruksi, listrik dan jalan tol.
Pandji memprediksi, pembiayaan CIMB Niaga Syariah pada kuartal kedua akan tumbuh sekitar10 persen. "Untuk full year di atas tahun lalu, tumbuh 50 persen sampai 60persen tahun ini bisa di atas Rp 6,5 triliun," ungkap Pandji.