Rabu 18 Apr 2018 13:26 WIB

Apple Siapkan Layanan Berlangganan Berita

Hal itu diharap dapat menambah pendapatan Apple dari konten digital.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Apple
Foto: reuters
Apple

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Apple Inc akan mengintegrasikan aplikasi majalah Texture ke dalam Apple News yang akan mereka luncurkan sebagai layanan berita berlangganan premium. Hal itu diharap dapat menambah pendapatan Apple dari konten digital.

Sebuah sumber menjelaskan, produsen yang berbasis di Cupertino, California itu telah menyepakati pembelian Texture. Dengan begitu, kelak pengguma iPhone bisa berlangganan lebih dari 200 majalah dengan harga langganan 9,99 dolar AS (Rp 140 ribu), demikian dilansir Bloomberg, Selasa (17/4).

Aplikasi berita Apple News yang lebih terintegrasi rencananya akan diluncurkan tahun depan. Kabarnya, Apple telah merumahkan 20 dari 100 karyawan Texture dan menggabungkan karyawan tersisa dengan tim Apple News.

Apple permah memiliki aplakisasi Newsstand berisi beberapa majalah dsn surat kabar yang dapat dilanggan individu. Saat Apple News diluncurkan pada 2015, pendekatannya pun serupa.

 

Model layanan seperti itu juga Apple terapkan pada Apple Music. Saat itu, Apple membeli Beats Music dan unit bisnis Beats audio senilai tiga miliar dolar AS (Rp 40 triliun). Dari hanya sejuta pelanggan Beats Music, Apple berhasil meningkatkan pelanggan menjadi 40 juta pelanggan aplikasi musik berbayar itu.

Apple sendiri cukup agresif mencapai target pendapatan divisi layanan jasa itu. Penjualan dari segmen layanan berbayar ini tumbuh 23 persen menjadi 30 miliar dolar AS (Rp 400 triliun) pada 2017 lalu. Apple menargetkan pendapatan dari divisi layanan jasa tersebut bisa mencapai 50 miliar dolar AS (Rp 688 triliun) pada 2021 mendatang. Kepada para analis, Apple menyebut mereka memiliki 240 juta pelanggan aplikasi berbayar dengan pertumbuhan 58 secara tahunan.

Divisi jasa menjadi bisnis yang penting bagi Apple. Layanan ini mencakup layanan langganan dan unduh di Apple Music, iCloud, Apple Pay, App Store, dan iTunes.

Namun, analis Apple sekaligus pendiri Loup Ventures, Gene Munster menilai agak sulit bagi Apple News utuk mengulang kesuksesan aplikasi berlangganan Apple lainnya, pun bila Apple menurunkan biaya berlangganan Apple News. ''Pelanggan sudah membayar untum video dan musik. Sementara berita muncul sebagai bagian iklan, bisnis tak akan cukup banyak pelanggannya,'' kata Muster.

Apple jarang memangkas tenaga kerja. Pengurangan tenaga kerja Texture di awal ini jadi sinyal langkah awal yang agak lambat.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement