Rabu 18 Apr 2018 05:39 WIB

Pegadaian: Tren Gadai akan Terjadi di Awal Bulan Puasa

Masyarakat menggadaikan emasnya untuk dijadikan modal usaha di bulan puasa.

Gadai emas di Pegadaian. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Gadai emas di Pegadaian. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) mencermati puncak tren permintaan pembiayaan melalui gadai akan terjadi saat awal Ramadhan. Umumnya, masyarakat memanfaatkan jasa pegadaian untuk mendapatkan modal usaha.

Direktur Utama PT Pegadaian, Sunarso, di Kantor Pegadaian cabang Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (17/4), mengatakan sekitar 90 persen produk yang digadaikan masyarakat adalah emas. "Awal bulan puasa untuk modal biasanya. Meski itu bulan Puasa, tapi permintaan makanan dan minuman naik, maka orang butuh modal kerja dan mereka datang ke Pegadaian," kata Sunarso.

Tren permintaan gadai akan turun sekitar H-7 Lebaran karena masyarakat telah memiiki dana hasil usahanya dan menebus emas yang digadaikan.

Setelah Lebaran, tren gadai akan kembali meningkat. Masyarakat yang ingin kembali menjalankan usahanya membutuhkan modal bisnis. Mereka pun kembali menggadaikan emasnya.

Menurut Sunarso, peningkatan nilai transaksi Pagadaian berkisar antara dua sampai empat persen pada musim Lebaran sampai Hari Raya Idul Fitri tahun lalu.

Sementara itu, pada hari normal, Pegadaian melayani sekitar 125 ribu transaksi per hari di seluruh outlet Pegadaian dengan nilai rata-rata Rp 5 juta sampai Rp 6 juta setiap transaksi.

Sunarso berharap tren gadai menjelang Ramadhan dan setelah Lebaran tahun ini meningkat dari tahun lalu, terutama jika melihat pada kondisi makro global di mana harga komoditas dan harga minyak mengalami kenaikan.

"Harga minyak naik kadang-kadang baik juga, karena harga komoditas kan naik dan memicu pertumbuhan. Pegadaian itu 'follow growth' juga. Ekonomi bagus, Pegadaian juga bagus," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement