REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan ke depan agar tol laut bisa berjalan lebih efisien dan menguntungkan adalah dengan cara tender yang dilakukan akan berbasis muatan. Jika sebelumnya tender untuk tol laut dilakukan berdasarkan kapal, sering kali kapal tidak bermuatan pasca mengantarkan kebutuhan pokok ke daerah terpencil.
"Jadi kadang, ke timur bawa ternak dan kebutuhan pokok, tapi pas kembali ke barat kapal kosong," ujar Budi di Komplek Parlemen, Kamis (12/4).
Budi menjelaskan ke depan dengan skema tender muatan ini kapal yang baru dari arah timur bisa membawa muatan yang dibutuhkan oleh wilayah Barat. Jadi, satu kapal ternak bisa juga membawa kebuthan lain dengan tambahan cold storage yang bisa untuk menyimpan barang jenis lain.
"Kita lagi akan membuat satu pendekatan tertentu, contohnya kapal ternak yang akan digunakan untuk muatan tertentu sehingga ada barang lain yang menuju Indonesia Timur," ujar Budi.
Budi juga menjelaskan memang harus ada equilibrium yang bisa menyiasati program tol laut ini. Ia mengatakan selain butuh dukungan kapal juga butuh gudang logistik agar barang yang dibawa bisa bertahan lama dan bisa disalurkan lagi ke daerah yang terpencil.