REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perum Bulog Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggencarkan Gerakan Stabilisasi Harga Pangan terutama untuk menekan gejolak harga pangan jelang Ramadhan. Untuk itu, pihak Bulog segera melakukan operasi untuk mengetahui persediaan beras di tingkat pedagang pasar.
Setelah dilakukan operasi, nanti diketahui di wilayah mana yang membutuhkan beras dari Bulog. "Namun untuk mengetahui kapan operasi ke pedagang beras dilakukan, kami masih menunggu dari Bulog pusat," jelas Kepala Bulog Divre DIY, Akhmad Kholisun, Rabu (11/4).
Sebagaimana yang disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ketika berada di Yogyakarta belum lama ini, bahwa sejak 13 April seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual beras kualitas medium dengan harga di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) atau Rp 9.450 per kilogram.
Apabila di pedagang beras di pasar tradisional tidak tersedia beras medium, maka Bulog sudah siap dengan stok beras yang cukup. "Kami akan menyalurkan beras lewat distributor, Rumah Pangan Kita (RPK), maupun operasi pasar murah," katanya.
Pada bagian lain, menghadapi momen Ramadhan dan Idul Fitri, pihaknya menjamin stok bahan pangan aman. Selain beras, papar dia, stok beberapa bahan pokok lainnya semisal gula pasir, daging, tepung terigu, dan minyak, juga masih mencukupi.
Rinciannya, gula pasir masih sebanyak 8.000 ton, daging 5.000 ton, terigu 8.000 ton, dan minyak 142 ribu ton. "Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri," ujar dia.