Jumat 06 Apr 2018 13:02 WIB

Pemerintah Australia Kaget Atas Kematian 2.400 Hewan Ternak

Ribuan hewan ternak itu diperkirakan tewas akibat cuaca panas.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Ternak domba (iliustrasi)
Foto: Darmawan/Republika
Ternak domba (iliustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia mengaku terkejut dengan kematian sekitar 2.400 hewan ternak ekspor. Ribuan domba ekspor tersebut tewas saat sedang dikirim pada Agustus tahun lalu dari Perth ke tiga negara di Timur Tengah. Ribuan hewan ternak itu diperkirakan tewas akibat cuaca panas. "Pengiriman ditujukan kepada Qatar, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA)," kata Menteri Pertanian Australia David Littleproud seperti diwartakan BBC, Jumat (6/4).

Kematian ribuan ternak itu diketahui pemerintah Australia melalui cuplikan video yang dikirimkan oleh aktifis hewan. Littleproud mengaku terganggu dengan tewasnya domba ternak tersebut. Dia mengatakan, pemerintah Australia akan segera melakukan pneyelidikan terkait hal itu.

Kematian ribuan hewan ternak tersebut meningkatkan persentase tewasnya hewan ternak yang dikirim dari Australia. Pemerintah mengatakan, 3,76 persen dari 63.800 hewan yang telah dikirimkan tewas di atas kapal saat proses pengiriman berlangsung. Padahal, Littleproud telah memerintahakan agar perdagangan dilakukan dengan benar dan berkelanjutan.

Pengiriman hewan ternak ke luar negeri tengah menjadi perbincangan di Australia. Kelompok-kelompok hak asasi hewan di Australia sebelumnya menyerukan penghentian ekspor hidup karena masalah kesejahteraan.

Pemerintah Australia sempat menangguhkan perdagangan hewan ternak ke Indonesia selama enam bulan pada 2011 lalu. Itu dilakukan setelah sebuah film dokumenter TV menunjukkan rekaman grafis hewan yang diperlakukan buruk. Kendati, Littleproud mengkui ekspor hewan ternak merupakan hal penting bagi peternak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement