Jumat 06 Apr 2018 04:05 WIB

Mendag Pastikan Pasokan Kebutuhan Pokok Saat Ramadhan Aman

Pemerintah janji jaga harga kebutuhan pokok.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan persediaan bahan pokok menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri aman. Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas terkait persiapan Ramadhan dan Idul Fitri di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/4).

Sejumlah bahan kebutuhan pokok pun menjadi perhatian pemerintah. Di antaranya yakni beras, minyak goreng, gula, telor dan daging ayam, dan daging. Ia pun menyampaikan, harga kebutuhan pokok tersebut masih akan stabil selama bulan Ramadhan nanti.

"Pertama, yang sensitif adalah beras. Jadi dari sisi harga, sudah mulai menurun, seiring sedang tersedianya pasokan. Kedua, kami juga melaporkan bagaimana caranya agar harga pada masuk paling lambat, sebelum puasa kembali turun, normal, bahkan diminta di bawah HET yang ditetapkan," ujarnya.

Untuk menjaga harga beras normal, pemerintah pun akan mewajibkan seluruh pedagang beras di pasar tradisional menjual beras medium mulai pertengahan bulan ini. Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan stok beras medium melalui Bulog apabila di daerah tak miliki persediaan sendiri.

"Maka kami akan sediakan melalui Bulog, dengan harga patokan HET. Tidak ada alasan tidak ada stok, dan tidak ada alasan harganya tidak mencapai itu. Karena kami menyediakan kalau tidak ada," jelas Enggartiasto.

Untuk komoditas minyak goreng, Enggartiasto menyebut tak ada masalah baik dari sisi pasokan maupun harga. Kementerian Perdagangan pun telah mewajibkan produsen minyak goreng agar 20 persen dari total produksinya disiapkan dalam kemasan sederhana dan dijual seharga Rp 11 ribu per liter.

"Atau kita imbau juga kemasan setengah liter dengan harga Rp 6 ribu dan minyak goreng curah Rp 10.500," tambahnya.

Begitu juga dengan komoditas gula, menurutnya masyarakat tak perlu mengkhawatirkan pasokan serta harga gula nanti. Sedangkan, untuk harga telor dan daging ayam, Kemendag justru mengkhawatirkan harganya yang akan anjlok lantaran pasokan yang berlebih.

Sementara itu, pemerintah juga telah menyiapkan pasokan daging. Sebanyak 80 ribu daging beku diimpor dari berbagai negara seperti New Zealand, Meksiko, Spanyol, dan India. Menurut dia, Kementerian Pertanian pun saat ini juga tengah meninjau dan meneliti impor daging dari Brasil.

Untuk harga daging, Enggartiasto menjamin akan tersedia dengan harga yang stabil yakni Rp 80 ribu. Sebab, menurutnya, ia hanya akan memberikan izin impor daging kepada importir yang bersedia menjual ke konsumen seharga Rp 80 ribu.

"Kalau tidak bersedia, kami tidak keluarkan izin impor. Kalau tidak ada yang mau, kami impor sendiri, lewat BUMN," kata Enggartiasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement