Kamis 05 Apr 2018 18:55 WIB

Pertamina: Tumpahan Minyak di Balikpapan Masih Diinvestigasi

Investigasi sementara, kebocoran pipa Pertamina karena terkena jangkar kapal.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ratna Puspita
Petugas PT Pertamina membersihkan sampah yang mengandung minyak di kawasan Pesisir Melawai, Balikpapan, Kaltim, Rabu (4/4).
Foto: ANTARA/Sheravim
Petugas PT Pertamina membersihkan sampah yang mengandung minyak di kawasan Pesisir Melawai, Balikpapan, Kaltim, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, peristiwa tumpahan minyak di Balikpapan masih tahap investigasi. Meski demikian, seluruh pihak terkait termasuk dari Pertamina sudah mencoba menanggulangi kejadian tersebut agar tidak menimbulkan dampak yang terlalu berbahaya.

Dia mengatakan, hingga saat ini kilang minyak yang ada di sekitar pelabuhan sudah beroperasi kembali. Sepanjang pantai pun sudah mulai bersih kembali walaupun pemulihannya masih terus dilakukan oleh tim dari berbagai pihak.

"Paralel, ya, sama investigasi masih terus jalan," kata Elia di Istana Negara, Kamis (5/4).

Untuk jumlah kerugian, Elia belum bisa memastikannya. Setelah masa pemulihan dan investigasi usai, Pertamina bisa mengetahui berapa kerugian yang diakibatkan atas kejadian tersebut.

photo
Ratusan warga berkumpul untuk membersihkan pesisir Pantai Kilang Mandiri di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/4). Masyarakat bersama instansi pemerintah dan aparat keamanan setempat membersihkan beberapa pantai wisata di kota tersebut guna memulihkan kondisi pesisir Balikpapan yang tercemar tumpahan minyak. (ANTARA/Sheravim)

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan, dari hasil investasi sementara, kebocoran pipa Pertamina di Balikpapan tersebut karena terkena jangkar kapal.

“Bukti-bukti yang ada itu sepertinya terseret oleh jangkar dan terbukti kapal itu masih di situ kan. Yang penting kami sudah tahu penyebabnya," ujar Djoko di kantor Kementerian ESDM.

Djoko menjelaskan, semestinya memang kapal-kapal yang bersandar di daerah Balikapapan dan sekitar pipa minyak dan gas tidak boleh memasang jangkar. "Informasinya pada saat itu cuaca lagi buruk sehingga dia harus pasang jangkar,” kata dia. 

Djoko menjelaskan, meski mengalami kebocoran, operasional pihak Pertamina tidak terganggu. Ia mengatakan, operasional Pertamina tetap berjalan seperti semestinya. Ia mengatakan, untuk sementara Pertamina memakai cadangan lima hari stock crude-nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement