Kamis 05 Apr 2018 11:27 WIB

Permintaan Gula Aren di Takengon Meningkat

Gula aren daerah ini dikenal memiliki cita rasa serta aroma dan tekstur khas.

Gula Aren
Gula Aren

REPUBLIKA.CO.ID, TAKENGON -- Permintaan gula aren di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, terus meningkat seiring tingginya kebutuhan masyarakat. Produsen pun kewalahan untuk memenuhinya.

Pemasok gula aren, Umar Bawi kepada wartawan di Takengon, Kamis (5/5) menyatakan, permintaan gula aren di Takengon dari waktu ke waktu memang terus meningkat. Saat ini di seputaran Kota Takengon gula aren juga dipasok ke warung-warung kopi modern yang ikut menyajikan potongan gula tersebut sebagai pemanis kopi.

Hal itu juga menyebabkan pasokan gula aren dari sentra produksi masyarakat selalu habis di pasaran. "Sekarang warung-warung kopi juga sudah jadi langganan tetap. Seminggu sekali saya antar. Belum lagi yang dimasukan ke pasar, minimal 350 turus (bungkus) seminggu itu harus ada untuk langganan saya," tutur Umar Bawi.

Dalam satu turus, Umar Bawi mengatakanm berisi sepuluh keping gula aren berbentuk bulat dengan harga Rp 16 ribu. Umar sendiri selama ini memasok gula aren khusus untuk memenuhi permintaan masyarakat di seputaran Kota Takengon.

Dia adalah penyuplai gula aren dari sentra produksi masyarakat di Kampung Kemerleng, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah. "Gula aren salah satu andalan masyarakat di sana. Pemasarannya luas, ada yang kirim ke Medan, Sumut, dan ke Banda Aceh. Kalau saya hanya di seputar Takengon," sebut Umar.

Produksi gula aren di Kabupaten Aceh Tengah umumnya dihasilkan dari sentra produksi masyarakat yang masih melakukan pengolahan secara tradisional. Gula aren banyak diproduksi oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Linge, Rusip, dan Kecamatan Bintang. Gula aren dari daerah ini dikenal memiliki cita rasa yang baik serta aroma dan teksturnya yang khas sehingga sangat diminati konsumen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement