Selasa 03 Apr 2018 06:52 WIB

Perang Dagang dengan Cina, Sektor Pertanian AS Bisa Terpukul

Kenaikan tarif bisa meningkatkan biaya melakukan bisnis.

Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Para peneliti di Northern Arizona University (NAU) memetakan seberapa jauh pengaruh dari tarif perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump pada impor baja dan aluminium terhadap masyarakat dan industri AS.

Menurut laporan terbaru dari situs web resmi NAU pada Senin (2/4), penelitian ini dibuat oleh Benjamin Ruddell, seorang profesor di Sekolah Sistem Informatika, Komputer dan Siber (SICCS), dan sejumlah profesor lainnya.

Ini adalah bagian dari Proyek FEWSION yang didanai oleh Yayasan Sains Nasional yang dipimpin Ruddel.  Yayasan ini memetakan sistem pangan, energi dan air perekonomian AS serta hubungannya terhadap ekonomi dan lingkungan yang lebih luas.

 

Baca juga, Cina Kenakan Tarif Khusus 100 Jenis Barang Impor AS.

 

Para ilmuwan FEWSION juga memetakan mitra dagang internasional terbesar untuk setiap daerah di negara ini. Termasuk masalah barang-barang dan jasa-jasa yang mencakup sebagian besar dari perdagangan ini.

Ruddel menunjukkan kenaikan tarif dapat meningkatkan biaya melakukan bisnis untuk ekonomi AS karena perusahaan harus membayar harga lebih tinggi untuk baja, aluminium dan input lainnya. Tetapi yang lebih penting, pembalasan dari negara-negara lain akan memukul bagian-bagian lainnya.

Dia mengatakan, sementara tujuan dari tarif adalah untuk melindungi masyarakat dan industri-industri AS yang dipilih, tetapi tarif pembalasan oleh mitra dagang AS dapat merugikan masyarakat dan industri-industri AS lainny.

Misalnya, tarif baja AS melindungi pekerja batu bara dan baja, tetapi jika produsen-produsen baja Asia seperti Cina membalas dengan menempatkan tarif pada produk-produks pertanian AS, itu merusak sektor pertanian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement