Ahad 01 Apr 2018 07:46 WIB

Wisatawan Amerika Serikat ke Bali Naik

Wisatawan AS mulai meningkat berwisata ke Bali setelah kunjungan Obama tahun lalu.

Wisatawan membawa barang milik mereka setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Ilustrasi)
Foto: Fikri Yusuf/Antara
Wisatawan membawa barang milik mereka setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Wisatawan Amerika Serikat berliburan ke Bali sebanyak 13.698 orang selama Januari 2018. Jumlah wisatawan meningkat 453 orang atau 3,42 persen dibanding bulan Desember 2017 yang tercatat 13.245 orang.

"Namun dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan 1.006 orang atau 6,84 persen, karena bulan Januari 2017 masyarakat AS yang menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Pulau Dewata sebanyak 14.704 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Ahad (1/4).

Ia mengatakan, selama 2017 masyarakat AS yang berwisata ke Bali mencapai 191.106 orang. Jumlah itu meningkat 20.649 orang atau 12,11 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 170.457 orang.

Masyarakat negara adikuasa itu sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai, Bali, dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya. BPS mencatat hanya 608 orang yang datang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.

Adi Nugroho menjelaskan, masyarakat AS ke Bali menempati peringkat keenam terbanyak setelah Australia, Cina, India, Jepang dan Inggris. Negara itu mampu memberikan kontribusi sebesar 3,83 persen dari total wisman ke daerah ini sebanyak 358.065 orang selama Januari 2018.

Total wisman ke Bali tersebut meningkat 102.759 orang atau 13,34 persen dibanding dengan bulan Januari 2017 yang menerima kunjungan wisman sebanyak 460.824 orang. Adi Nugroho menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali, Australia menempati peringkat teratas yang memberikan kontribusi 24,29 persen, menyusul Cina 13,15 persen, India 8,10 persen, Jepang 3,97 persen dan Inggris 3,92 persen.

photo
Budaya Bali menjadi salah satu daya tarik wisatawan ke Pulau Dewata. (EPA)

Rusia berada pada peringkat ketujuh, atau setingkat di bawah Amerika Serikat memberikan kontribusi sebesar 3,63 persen. Kemudian, Malaysia 3,61 persen, Korea Selatan 2,52 persen, Singapura 2,17 persen dan berbagai negara di belahan dunia lainnya 30,91 persen.

Adi Nugroho menjelaskan, masyarakat negara adikuasa itu mulai meningkat berwisata ke Bali setelah kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama beserta istri Michele Obama dan kedua putrinya Nathasa dan Malia. Mereka sempat berlibur di Pulau Dewata selama lima hari pada Juni 2017.

Dalam liburannya itu, Obama dan keluarga mengunjungi sejumlah objek wisata. Di antaranya, perkampungan seniman Ubud, objek wisata Jati Luwih di Kabupaten Tabanan dan objek wisata Tirta Empul di Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

Kunjungan ke objek wisata Tirta Empul sempat menimbulkan rasa kaget dari masyarakat dan wisatawan di objek wisata yang lokasinya bersebelahan dengan Istana Kepresidenan Tampaksiring. Kawasan suci Tirta Empul, Tampaksiring, sekitar 65 km timur Denpasar, memiliki sebanyak 30 pancuran yang airnya mengalir jernih tidak pernah henti. 

Air bermuara ke Sungai Pekerisan untuk mengairi ribuan hektare lahan persawahan yang berhilir di Pantai Lebih dan Pantai Keramas, Kabupaten Gianyar. Keindahan panorama alam yang serasi dengan lingkungan sekitarnya yang menghijau dan lestari menjadikan objek wisata Tirta Empul sebagai objek wisata yang cukup menarik.

Air pancuran yang mengalir jernih dan besar itulah tempat wisman dan umat menyucikan diri dengan cara mandi dan keramas pada 30 pancuran yang berpindah-pindah dari satu pancoran ke pancoran lainnya. Umat yang membludak dari berbagai desa di Bali, termasuk wisman pada hari-hari baik mengikuti antrian untuk menyucikan diri secara tertib dan lancar. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement