Sabtu 31 Mar 2018 10:08 WIB

Cina Pangkas Pajak Produsen Cip

Mereka dikecualikan dari pajak pendapatan perusahaan selama 5 tahun mulai 1 Januari.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Cina memangkas pajak perusahaan pembuat cip untuk mendorong perkembangan industri domestik. Langkah ini menyusul keputusan AS untuk mengenakan tarif impor produk-produk Cina dan memicu perang dagang kedua negara.

Menteri Keuangan Cina menyatakan, kebijakan ini akan berlaku untuk berbagai perusahaan semikonduktor. Mereka akan dikecualikan dari pajak pendapatan perusahaan selama lima tahun mulai 1 Januari mendatang. Setelah itu, pajak yang dikenakan hanya separuh dari seharusnya hingga tahun ke 10, demikian dilansir Bloomberg, Jumat (30/3).

Relaksasi pajak ini akan menguntungkan perusahaan-perusahaan berbasis teknologi dan mendekatkan Cina pada rencana Cina 2025.  Cina menargetkan peningkatan daya saing di industri yang tengah berkembang, dari teknologi informasi hingga teknologi luar angkasa.

Beijing sudah lama mendorong pengembangan industri cip. Cina ingin mengurangi ketergantungan impor semikonduktor yang nilainya mencapai 200 miliar dolar AS (Rp 3.500 triliun) setahun. Cina mengalokasikan sekitar 150 miliar dolar AS (Rp 2.100 triliun) untuk 10 tahun ke depan untuk bisa menjadi pemain utama industri ini. Para eksekutif di AS sudah mewanti-wanti dampak negatif hal tersebut terhadap AS.

Meski dinilai berambisi terlalu muluk dan tidak realistis, Pemerintah Cina masih mencari cara untuk mengurangi impor semikonduktor. Sebagai permulaan, Pemerintah Cina akan mencari dana sebesar 200 miliar yuan (32 miliar dolar AS atau Rp 440 triliun) untuk diinvestasikan di berbagai perusahaan cip domestik untuk mencapai target menjadi produsen cip kelas dunia.

Cina juga sudah menawarkan pajak lebih rendah untuk perusahaan sirkuit elektronik dan mendorong pengembangan industri ini sejak 2012 lalu. Syarat perusahaan yang berhak mendapat deduksi pajak ini juga akan memasukkan industri-industri berbasis teknologi terbaru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement