Jumat 30 Mar 2018 14:51 WIB

Indosat Ooredoo Bukukan Laba Bersih Rp 1,1 Triliun

Pertumbuhan Indosat Ooredoo juga disebabkan oleh efisiensi.

Indosat Ooredo
Indosat Ooredo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) berhasil membukukan pertumbuhan dan positif selama 2017 dengan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau naik sebesar 2,8 persen dari tahun sebelumnya.

Dalam siaran pers, Jumat (30/3), disebutkan perusahaan telah mengantisipasi kenaikan sesuai dengan pertumbuhan industri dan performa perusahaan yang sangat baik sejak 2016.

"Kami amat gembira dengan pertumbuhan yang positif ini. Awalnya dengan berbagai tantangan industri yang amat kompetitif, kami memprediksi bahwa perusahaan akan sulit tumbuh, namun dengan berbagai inisiatif Perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, fokus terhadap strategi, transformasi bisnis dan organisasi serta marketing produk yang agresif telah memberikan hasil yang menjanjikan." ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi.

Laba operasional Perusahaan tumbuh kuat dan sehat. Pada tahun ini, Indosat juga membukukan pendapatan konsolidasi perusahaan sebesar Rp 29,9 triliun, utamanya didukung oleh pertumbuhan pendapatan segmen B2B atau MIDI hampir 10 persen dan seluler sebesar 1,7 persen.

 

Hal ini menunjukan konsistensi perusahaan yang fokus pada strateginya dan keberhasilan menjalankan program transformasi operasional dan organisasi selama 2017.

Pendapatan dari layanan data seluler juga tumbuh pesat sebesar 40,2 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp14,5 triliun. Angka itu berasal dari pertumbuhan pengguna ponsel pintar pada akhir 2017. Indosat Ooredoo memiliki 73 juta pengguna smartphone. Kontribusi pendapatan data seluler pada tahun 2017 mencapai sekitar 60 persen terhadap total pendapatan seluler.

Selain berhasil menaikkan laba bersih perseroan, pertumbuhan Indosat Ooredoo juga ditopang oleh efisiensi beban keuangan. Total utang dari pinjaman bank dan obligasi pada 2017 juga mengalami penurunan sebesar 3,3 persen atau berkurang sebesar Rp660,2 miliar dibanding 2016 yang mana tingkat bunga mengalami penurunan sekitar 0,36 persen poin.

"Dengan hal ini Indosat Ooredoo telah berhasil mengurangi pengaruh fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah," kata dia lagi.

Sebagai bagian dari strategi keuangan, di awal bulan November 2017, lanjut Joy, perusahaan telah selesai menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat II Tahap II dengan dana penerbitan sebesar Rp3,42 triliun.

Untuk mendukung ekspansi dan strategi ke depan, Joy menjelaskan, Indosat Ooredoo akan terus menambah jumlah Base Transceiver Station (BTS) dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. Indosat Ooredoo telah membangun 4.874 BTS tambahan dibandingkan tahun sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement