REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, Bank Muamalat masih terus mencari investor baru. Pasalnya, sampai sekarang masih belum ada yang secara resmi meminang bank syariah pertama di Indonesia tersebut.
"Bank Muamalat dengan partner baru terus berjalan. Jadi, nanti kalau ada partner baru, mereka harus bicara dulu dengan pemilik lamanya," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Herus Kristiyana di Jakarta, Kamis (29/3).
Ia menjelaskan, bila ada investor yang tertarik maka harus berbicara dahulu dengan Bank Muamalat. Kemudian, bank akan memfasilitasi calon investor tersebut untuk bertemu pemilik lamanya. "Mereka berunding, kalau sudah sepakat dan harga cocok, pasti akan datang ke kita," kata Heru.
Baca juga, Ustaz Yusuf Mansyur Boyong Ribuan Jamaahnya ke Bank Muamalat.
Ia menyebutkan, saat ini ada beberapa calon investor yang tengah mendekati pemilik lama Bank Muamalat. Namun, OJK belum bisa menginformasikannya ke publik.
"Sebelum mereka sepakat, saya tidak akan dahului. Intinya, saya tidak ingin mendahului, biar mereka sepakat dulu dan OJK pun tidak bisa paksain. Jadi, calon partner strategisnya datang dulu ke pemiliknya, kalau ada kesepakatan baru datang ke kita," katanya mengegaskan.
Perlu diketahui, porsi kepemilikan Bank Muamalat sekarang paling besar dipegang oleh Islamic Development Bank, yakni sebesar 32,74 persen. Sedangkan, pemegang saham Bank Muamalat lainnya meliputi Bank Boubyan, Atwill Holdings Limited, National Bank of Kuwait, serta BMF Holdings Limited.