Ahad 25 Mar 2018 20:49 WIB

BNI Targetkan 30 Persen Migrasi Kartu Debit menjadi Cip

Itu merupakan kebijakan perusahaan untuk mencegah praktik skimming.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Israr Itah
Sejumlah nasabah BNI melakukan transaksi melalui ATM di Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah nasabah BNI melakukan transaksi melalui ATM di Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya melakukan migrasi kartu debit dari magnetik menjadi cip. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi mengaku, hal itu merupakan kebijakan perusahaan untuk mencegah praktik skimming.

"BNI telah mulai melakukan proses penggantian kartu debit dari magnetik menjadi cip sejak pertengan 2017 lalu. Mengacu pada ketentuan dari Bank Indonesia, proses penggantiannya dilakukan secara bertahap," ujar Dadang ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (25/3).

Dadang menjelaskan, BNI kini memberikan kartu debit yang memakai cip kepada nasabah baru. Sementara, untuk nasabah lama, kartu debit dengan cip akan diberikan ketika pergantian kartu karena habis masa berlaku atau rusak.

"Dengan aktivitas tersebut maka diperkirakan BNI akan mencapai target 30 persen kartu debit bercip pada akhir Desember 2018," ujarnya.

Penggantian kartu debit menjadi cip dapat meningkatkan sisi keamanan. Dadang mengaku, kartu yang disertai cip lebih aman karena lebih sulit digandakan dibandingkan kartu yang menggunakan pita magnetik.

"Selain itu kartu dengan cip juga memiliki kapasitas penyimpanan data yang lebih besar dann dapat melakukan pemrosesan transaksi dengan lebih cepat. Sehingga nasabah pun lebih nyaman," kata Dadang.

Dadang mengaku, BNI terus meningkatkan keamanan dari praktik skimming. Salah satu yang terus diperkuat adalah dari aspek keamanan fisik.

"Kami berupaya memastikan tidak ada celah bagi fraudster untuk memodifikasi atau menambah apapun yang ada di mesin ATM. Ini dibarengi dengan kontrol yang bersifat rutin dari petugas dalam melakukan pemeriksaan terhadap kondisi mesin ATM," ujar Dadang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement