Ahad 25 Mar 2018 16:47 WIB

Angkasa Pura II Targetkan Satu Juta Pergerakan Pesawat

Satu juta pergerakan pesawat ini salah satunya untuk mendukung pariwisata Indonesia.

Pesawat di bandara  (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pesawat di bandara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- PT Angkasa Pura II (AP II) menyelenggarakan kegiatan Airlines, Airport-Airnav Authority Gathering pada tanggal 23-24 Maret 2018. Acara ini merupakan upaya memperkokoh sinergi antarmitra kerja dalam bidang perhubungan udara.

Selain itu, acara merupakan salah satu langkah mencapai target perusahaan tahun 2018 yakni satu juta pergerakan pesawat di seluruh bandara yg dikelola AP II. Acara bertempat di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

AP II mengundang pemerintah daerah, regulator, maskapai domestik dan internasional, serta penyedia jasa layanan navigasi penerbangan. Langkah ini dinilai penting guna memacu peningkatan jumlah pergerakan pesawat.

Baik untuk rute domestik maupun internasional, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi semua pihak. Kegiatan ini juga dijadikan sebagai ajang untuk menjaring dan memperluas peluang bisnis perusahaan.

Yakni dengan memaksimalkan air slot time yang berdampak pada jumlah pergerakan pesawat. Hal ini juga sejalan dengan target peningkatan FTA (Foreign Tourist Arrival) yang pada tahun 2018 ditargetkan mencapai empat juta wisatawan asing.

Selaras dengan target-target yang telah dicanangkan oleh pemerintah, manajemen AP II telah menjalankan sejumlah program. Di antaranya pengembangan bandara seperti revitalisasi Terminal 1 dan 2 juga pembangunan runway 3, Bandara Internasoinal Soekarno Hatta.

Selain itu ekspansi kapasitas dan fasilitas Bandara Banyuwangi untuk menjadi bandara internasional. Juga pengoperasian Bandara Kertajati yang rencananya akan mulai beroperasi pada Juni 2018.

Tak hanya melakukan pengembangan pada sektor operasional bandara, manajemen AP II tetap berkomitmen memberikan pelayanan prima pada pelanggan bandara. Melalui program airport digital journey experience, AP II mengajak pelanggan bandara menikmati berbagai layanan berbasis digital.

Hal ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional bandara dan memberikan dampak pada peningkatan kualitas pelayanan. Sehingga mampu menciptakan impresi yang baik kepada pelanggan bandara.

Presiden Direktur AP II, Muhammad Awaluddin, menyampaikan pada tahun 2017, bandara-bandara di AP II menembus angka psikologis 100 juta penumpang untuk pertama kalinya. "Hal ini tidak bisa kita realisasikan tanpa ada kolaborasi yang baik antara bandara dan maskapai," katanya seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/3).

Lebih lanjut, ia menyampaikan Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa ekonomi Indonesia kedepan adalah menyediakan jasa pelayanan pariwisata. Sehingga ini merupakan pencapaian yang baik.

Selain itu pada tahun ini, Kementerian Pariwisata mendorong program besar untuk mendatangkan turis mancanegara ke Indonesia dalam FTA. Sehingga peran dari bandara dan maskapai sangat menentukan.

Pada acara kemarin, AP II juga mendapat dukungan penuh dari kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara untuk mengembangkan dan meningkatkan konektifitas di bandara-bandara AP II. Dukungan juga datang dari Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Sumatera Barat.

AP II diminta turut mempromosikan acara serta objek wisata daerah yang berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupung asing. Direktur Produksi Garuda Indonesia, Puji Nur Handayani mengatakan siap mendukung.

"Kami sangat mengapresiasi AP II untuk mengadakan acara ini," kata Puji. Ia menilai acara seperti ini dapat meningkatkan sinergi antar stakeholder bandara untuk dapat memajukan industri transportasi.

Acara yang akan masuk dalam agenda rutin tahunan perusahaan ini diharapkan dapat terus meningkatkan pergerakan pesawat disetiap bandara yang dikelola oleh AP II. Pada tahun 2017 tercatat pergerakan pesawat telah mencapai 821 ribu pergerakan dan pada tahun 2018 ditargetkan mencapai satu juta pergerakan atau mengalami peningkatan sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement