Jumat 23 Mar 2018 14:13 WIB

Target Lifting Gas tak Tercapai, Ini Alasan PHE

Produksi gas PHE pada 2017 sebesar 723,5 mmscfd.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Foto suasana aktivitas di anjungan lepas pantai Pertamina Hulu Energi (PHE) 5 di Perairan Madura, Jawa Timur.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Foto suasana aktivitas di anjungan lepas pantai Pertamina Hulu Energi (PHE) 5 di Perairan Madura, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu catatan dari total produksi Pertamina Hulu Energi (PHE) pada 2017 kemarin adalah tidak tercapainya target produksi dan lifting gas. Dari target yang ditentukan oleh RKAP sebesar 768,5 mmscfd, PHE hanya mencatatkan produksi gas sebesar 723,5 mmscfd.

Direktur Eksplorasi PHE Abdul Mutalib Masdar menjelaskan, salah satu penyebab tidak tercapainya produksi dan lifting gas pada 2017 kemarin karena adanya penurunan daya serap dari pembeli gas. Hal ini memaksa PHE tidak memaksimalkan produksi gasnya.

"Isu menariknya adalah gas kita serapannya memang tidak baik," ujar Abdul di kantor PHE, Jumat (24/3).

Di satu sisi, kata Abdul, blok-blok yang saat ini dikelola oleh PHE merupakan sumur-sumur tua yang produksinya juga mengalami penurunan. Ia mengatakan, sumur-sumur tua ini tidak bisa terus digenjot produksinya sampai batas maksimal karena akan berpengaruh pada jumlah cadangan.

"Di sisi lain disebabkan oleh sumur gas yang sudah tua sehingga produksinya mengalami penurunan. Ada problem serapan sendiri, fasilitas yang sudah berumur ada penurunan," ujar Abdul.

Kendati tidak mencapai target 2017, realisasi produksi minyak PHE pada 2017 justru melewati target. Dalam RKAP 2017 tercatat produksi minyak PHE ditargetkan 64,5 ribu barel per hari (bph) dengan realisasi 70,41 bph.

Pada 2017, setidaknya PHE mencatatkan produksi minyak bumi mencapai 69,3 ribu barel per hari (mbopd) atau 11 persen lebih tinggi dari pencapaian 2016 sebesar 62,6 MBOPD. Produksi gas bumi juga tercatat mencapai 723,5 standar juta kaki kubik per hari (mmscfd) yang lebih tinggi dari pencapaian 2016 sebesar 722 mmscfd.

Kemudian, PHE juga berhasil mendapatkan tambahan cadangan P1 sebesar 176,17 mmboe dari aktivitas di PHE ONWJ, PHE Siak, dan PHE WMO. Catatan kinerja produksi yang baik tersebut juga didukung oleh temuan cadangan 2C sebesar 517,21 mmboe yang salah satunya berasal dari aktivitas pemboran Sumur Parang-1 (Blok Nunukan) yang menyumbang temuan cadangan sebesar 143 mmboe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement