Kamis 22 Mar 2018 23:28 WIB

Kementan Dorong Ekspor Daging Ayam

Hal ini perlu dilakukan mengingat tingginya produksi ayam di tanah air

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Hazliansyah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (batik biru), CEO PT Sierad Produce Tbk Tommy Wattimena (batik coklat) dan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita melepas naget ayam perdana ke Jepang, Kamis (22/3).
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (batik biru), CEO PT Sierad Produce Tbk Tommy Wattimena (batik coklat) dan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita melepas naget ayam perdana ke Jepang, Kamis (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia untuk pertama kalinya melakukan ekspor daging ayam olahan ke Jepang. Hal ini perlu dilakukan mengingat tingginya produksi ayam di tanah air.

"Hari ini kita melepas ekspor perdana dengan jumlah sekitar 6,571 ton ke negara Jepang yang merupakan langkah awal untuk menuju ekspor berikutnya," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan saat melepas ekspor nugget ayam di PT Belfoods Indonesia Jonggol-Bogor Provinsi Jawa Barat, Kamis (22/3),

Ia mengatakan, Indonesia saat ini telah mencapai swasembada daging ayam, telur dan DOC bahkan telah mampu mengekspor telur ayam tetas atau hatching egg ke Myanmar. Sebelumnya, Indonesia telah mengekspor daging ayam olahan ke Papua Nugini.

Ekspor kali ini diakuinya menjadi prestasi membanggakan karena Jepang merupakan pasar yang cukup sulit ditembus. Jepang terkenal sebagai negara yang memegang prinsip keamanan pangan yang tinggi.

Dengan mulai terbukanya akses pasar ke Jepang ini, Ketut berharap PT Belfoods Indonesia dapat terus menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitas pengiriman produk ekspornya. Selain itu, perusahaan juga harus mampu menghadapi persaingan dengan produk Thailand, Cina dan Brasil yang sudah lebih dulu masuk ke Jepang.

Ia menambahkan, peluang pasar di negara lain seperti Timur Tengah masih terbuka luas. Apalagi menurutnya, produk Indonesia mempunyai keunggulan dari segi halal dan cita rasa khas Indonesia, yaitu cita rasa yang beraroma rempah.

"Kita ini kan kaya akan rempah-rempah jadi ini jadi ciri khas Indonesia," kata dia.

Selain Jepang, ia berharap bisa segera dilakukan ekspor ke Timor Leste. Ia menekankan, pihaknya akan terus mendorong dan mengawal dalam pengurusan Government to Government (G to G) dan harmonisasi standar persyaratan sanitary dengan negara-negara tujuan ekspor baru lainnya.

"Hal ini juga sebagai motivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya mempercepat ekspor komoditas peternakan lainnya," tukasnya.

Ditjen PKH selaku Otoritas Veteriner telah memastikan produk yang akan dikirim ke Jepang merupakan produk unggas yang berasal dari Farm yang bebas outbreak penyakit Avian Influenza (AI).

"Produk yang akan diekspor ini berasal dari peternakan ayam yang telah mendapatkan Sertifikat Kompartemen bebas penyakit AI dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan kesehatan Hewan," ungkap Ketut.

Selain itu Ia menegaskan, daging ayam olahan yang akan dieksopr juga dipotong dan diproses dengan menggunakan fasilitas yang telah disetujui oleh pemerintah dan di bawah kondisi higiene sanitasi yang sesuai dengan regulasi di Indonesia dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Jepang.

"Kita memang memenuhi syarat dan tidak ada alasan mereka menolak kita," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement