REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo berharap nasabah proaktif apabila saldonya raib secara misterius akibat skimming atau penyadapan data kartu debit.
"Kami harap nasabah proaktif saja apabila ada transaksi yang dirasakan tidak dilakukan oleh yang bersangkutan," kata Kartika, yang akrab disapa Tiko, ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Selasa (20/3).
Sebelumnya, belasan nasabah Bank Mandiri antre mengurus pemblokiran rekening di kantor Bank Mandiri KCP Surabaya Graha Pena, Jawa Timur, Senin (19/3). Para nasabah tersebut melakukan pemblokiran rekening karena saldo mereka raib secara misterius diduga akibat skimming.
Tiko menyadari tindak kejahatan skimming bisa dilakukan di anjungan tunai mandiri (ATM) semua bank. Ia mengatakan kasus yang terjadi di Surabaya sudah dilaporkan ke polisi dan juga sudah dilakukan tindakan pencegahan.
"Yang pasti bagi kami, begitu kami mengetahui ada pemalsuan kartu debit maka langsung membayar, kami ganti," ucap dia.