REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Cina Xi Jinping sepakat untuk mencari solusi bersama-sama atas kelebihan kapasitas baja di pasar dunia dalam kerangka kelompok industri G20. Adapun kesepakatan ini dilakukan untuk menghadapi kebijakan tarif impor baja dan alumunium yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilaporkan Reuters, Senin (19/3), dalam sebuah pembicaraan melalui telepon, Merkel dan Presiden Xi menggarisbawahi pentingnya kerja sama multilateral dalam perdagangan global. Selain itu, keduanya juga sepakat untuk memperdalam kemitraan strategis.
Sementara itu, kantor berita Cina, Xinhua melaporkan, Presiden Xi menyampaikan kepada Merkel bahwa kedua negara harus menjadi mitra meskipun memiliki perbedaan ideologis. Presiden Xi mendorong agar Jerman dapat meningkatkan kerja sama terutama dalam kerangka One Belt One Road.
Merkel dan Presiden Xi akan membahas masalah kelebihan baja di pasar global dan mendukung upaya lanjutan untuk membuahkan solusi dalam kerangka Forum Global G20. Dalam hal ini mereka menekankan pentingnya kerja sama multilateral yang erat dalam perdagangan. Seruan Merkel dan Presiden Xi ini terjadi ditengah ketegangan antara AS, Eropa, dan Cina terkait kebijakan tarif impor baja dan alumunium yang diterapkan oleh Presiden Trump.
Rencananya, Menteri Perekonomian Jerman Peter Altmaier akan mengunjungi Washington pada pekan ini untuk bernegosiasi dengan Pemerintah AS terkait kebijakan tarif impor baja dan alumunium. Pemerintah Jerman menilai, kebijakan tersebut melanggar prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).