Ahad 18 Mar 2018 12:43 WIB

Jangan Khawatir, Kerugian Korban Skimming Ditanggung Bank

Empat WNA dibekuk setelah membobol saldo nasabah BRI

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Warga keluar dari Galeri e-Banking BRI di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/3). Sejumlah nasabah BRI resah dan memilih menarik uangnya dari ATM menyusul kasus hilangnya uang nasabah BRI secara misterius di sedikitnya tiga wilayah kantor cabang.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Warga keluar dari Galeri e-Banking BRI di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/3). Sejumlah nasabah BRI resah dan memilih menarik uangnya dari ATM menyusul kasus hilangnya uang nasabah BRI secara misterius di sedikitnya tiga wilayah kantor cabang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, ia telah mendapatkan informasi bahwa nasabah korban kejahatan perbankan skimming akan mendapatkan penggantian dana yang hilang. Penggantian tersebut berasal dari pihak bank.

"Informasi dari bank kemarin bagi masyarakat yang mengalami skimming itu segera dilaporkan kemudian dengan data datanya nanti akan diganti," kata Argo di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (18/3).

Korban skimming berasal dari sejumlah bank. Salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto dalam keterangan tertulis yang diterima Republika menyatakan BRI akan mengganti semua kerugian yang dialami nasabahnya. "Apabila hasil investigasi menunjukkan bahwa terbukti skimming," ujar dia.

Polri saat ini masih melakukan penyelidikan terkait hilangnya sejumlah saldo puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Di Kediri dan Purwokerto, tercatat 87 orang melaporkan mengalami kehilangan tersebut.

Menilik pada kejadian dugaan skimming yang terjadi di Kediri, Bambang menjelaskan bahwa Bank BRI telah menyelesaikan investigasi internal secara cepat dan seluruh dana nasabah yang hilang telah dikembalikan secara penuh.

Sementara, empat Warga Negara Asing (WNA) asal Rumania dan Hungaria dibekuk Polda Metro Jaya lantaran melakukan pembobolan ATM BRI lewat dengan modus skimming.Tiga orang pelaku yang merupakan WNA asal Rumania, yakni Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai alias Lucian Meagu, dan Ionel Robert Lupu. Satu WNA asal Hungaria adalah Ferenc Hugyec, dan satu WNI adalah Milah Karmilah.

Polisi menyebut mereka telah melakukan skimming selama setahun belakangan. Alat skimmer dipasang di berbagai kota di Indonesia. Sayangnya, polisi belum menyebutkan secara rinci di kota mana saja skimmer tersebut dipasang. Namun, polisi belum menyimpulkan adanya keterkaitan antara hilangnya dana nasabah di Kediri dengan penangkapan itu.

Bambang kembali menambahkan, saat ini BRI tengah melakukan peningkatan keamanan di teknologi e-channel BRI. BRI pun menghimbau agar nasabah tidak perlu khawatir akan keamanan dalam menggunakan layanan Bank BRI. Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa interaksi BRI dengan nasabahnya adalah hal yang fundamental bagi bank, sehingga BRI akan melakukan edukasi kepada nasabah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam transaksi perbankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement