REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- PT Industri Kereta Api (Persero) menyatakan pengerjaan fisik kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan, hingga kini sudah mencapai 90 persen.
"Capaian pengerjaan untuk LRT Palembang hampir 90 persen," ujar Direktur Teknologi dan Komersial PT Inka (Persero) Agung Sedaju di Madiun, Rabu (13/3).
Menurut dia, saat ini sedang dilakukan pengerjaan untuk tahap akhir atau 'finishing'. Sesuai kontrak, pada April mendatang, kereta ringan tersebut sudah harus dikirim ke Palembang. "Sesuai kontraknya, per 10 April 2018 harus sudah keluar dari Inka. Pengiriman akan dilakukan secara bertahap hingga terakhir Juni mendatang," kata dia.
Untuk tahap awal, kata Agung, pengiriman akan dilakukan dua 'trainset' atau rangkaian. Adapun total pemesanan mencapai delapan 'trainset' dengan 24 kereta. Ia optimistis target pengerjaan tersebut akan selesai tepat waktu, sehingga sebelum batas akhir sudah dapat diserahkan ke pemesan.
LRT Palembang Sumatera Selatan akan digunakan sebagai moda transportasi pendukung Asian Games 2018. LRT Sumsel tersebut akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin menuju kawasan Sport City Jakabaring, yang akan digunakan sebagai arena untuk perhelatan Asian Games 2018, hingga Depo LRT yang berada di Ogan Permai Indah.
Sesuai data yang ada, LRT Sumsel akan dilengkapi dengan 13 stasiun, satu depo, dan sembilan gardu listrik. Dalam pembangunan LRT Sumsel tersebut, pemerintah menggunakan teknologi 'slab track' pada saat pemasangan jalur rel LRT Sumsel. Penggunaan teknologi 'slab track' tersebut merupakan yang pertama kalinya digunakan untuk pembangunan jalur KA di Indonesia. Pengoperasian kereta ringan tersebut diharapkan ke depannya dapat memecahkan persoalan transportasi massal di kota-kota besar di Indonesia.