Selasa 13 Mar 2018 21:05 WIB

Japnas Bantu Bulog Distribusikan Bahan Pangan

Salah satu kunci stabilitas pangan adalah distribusi yang lancar dan merata.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Satria K Yudha
Petugas kepolisian membawa truk logistik bahan pangan seusai Launching dan Pelepasan Operasi Pasar Kerbau dan Sapi di Perum BULOG Divre DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (20/12).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas kepolisian membawa truk logistik bahan pangan seusai Launching dan Pelepasan Operasi Pasar Kerbau dan Sapi di Perum BULOG Divre DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) diperbantukan oleh Perum Bulog untuk mendistribusikan dan memasarkan bahan pangan. Keterlibatan pengusaha diharapkan dapat memperlancar distribusi bahan pangan yang dikelola Bulog ke seluruh wilayah Indonesia.

Ketua Umum PP Japnas Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan, pihaknya telah menandatanfani nota kesepahaman dengan Bulog pada Senin (12/3). "Kerja sama ini menunjukkan pengusaha Japnas bukan hanya berorientasi pada keuntungan, tapi juga kepentingan nasional," kata Bayu, Selasa (13/3).

Menurut Bayu, keterlibatan pengusaha dalam pendistribusian dan pemasaran bahan pangan akan mampu menjaga stabilitas pasokan ke daerah, sekaligus menjaga stabilitas harga tetap terjamin. Sebab, kata dia, salah satu kunci stabilitas pangan adalah distribusi yang lancar dan merata.

"Jika pendistribusiannya lancar dan mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia, stabilitas pangan akan terjaga," ujarnya.

Bayu menjamin pengusaha Japnas akan berkomitmen menjalani kesepahaman yang telah ditandatangani. Dia tak ingin nota kesepahaman hanya menjadi acara seremonial. "Kerja sama ini harus direalisasikan agar berfaedah untuk masyarakat," ujar dia.

Direktur Komersial Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh berharap nota kesepahaman dapat ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama yang sifatnya lebih teknis.

"Jangan kelamaan, apalagi sebentar lagi sudah masuk bulan Ramadhan dan lebaran," ungkapnya.

Tri menjelaskan, Bulog memiliki sekitar 500 kompleks pergudangan yang bisa dimanfaatkan untuk merealisasikan kerja sama tersebut. Yang pasti, kata dia, kerja sama ini harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 

N.melisa riska putri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement