REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Transmisi Jawa Bagian Barat meresmikan pengoperasian Interbus Transformator (IBT) #1 Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) Kembangan 500/150 kV 500 MVA.Dengan beroperasinya IBT #1 GISTET Kembangan PLN mampu melakukan penghematan hingga Rp 3,7 miliar per hari.
Peresmian pengoperasian infrastruktur ini sebagai upaya untuk menjamin pasokan listrik Jakarta dan dalam rangka menghadapi ajang bergengsi bagi Indonesia, Asian Games 2018. Dengan beroperasinya kembali IBT #1 GISTET Kembangan ini, PLN mampu melakukan penghematan Biaya Pokok Produksi (BPP) pembangkitan listrik dari sisi BBM sebesar 3,7 miliar setiap harinya.
Humas PLN Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) Arustie Utami mengatakan IBT #1 GISTET Kembangan berlokasi di wilayah kerja PLN Transmisi Jawa Bagian Barat, Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Duri Kosambi. Pekerjaan IBT #1 GISTET Kembangan dimulai dengan tahapan desain di bulan Agustus dan konstruksi dimulai pada bulan September 2017, kemudian mulai beroperasi pada 10 Maret 2018.
"Setelah dilakukan pengamatan selama dua hari maka hari ini dilakukan pembebanan atau Commercial Operation Date (COD)," ujarnya seperti dalam siaran pers, Senin (12/3).
Pengoperasian di tanggal 12 Maret ini sesuai dengan komitmen PLN Regional Jawa Bagian Barat bahwa di tahun 2020 target SAIDI, parameter untuk mengukur tingkat keandalan, adalah 12 menit per pelanggan ( durasi lama padam listrik) dan tiga kali gangguan per 100 kms di tegangan menengah setiap tahunnya.
GISTET ini memiliki trafo dengan kapasitas sebesar 3 x 167 MVA (500 MVA). Trafo dan material utama lainnya sebagian besar menggunakan produk dalam negeri.
"Dengan beroperasinya GISTET Kembangan IBT #1 juga akan memperkuat sistem pasokan listrik ke wilayah DKI Jakarta dan Banten terutama pada Venue-venue Asian Games 2018 di Jakarta," ujarnya.