Senin 12 Mar 2018 19:17 WIB

Ganjil-Genap di Tol Diklaim Turunkan Lalu Lintas 35 Persen

Penurunan kepadatan lalu lintas disebabkan tiga faktor.

Red: Nur Aini
Kendaraan mobil dengan nomor polisi ganjil memutar balik saat hari pertama pemberlakuan sistem ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kendaraan mobil dengan nomor polisi ganjil memutar balik saat hari pertama pemberlakuan sistem ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, hari pertama pelaksanaan pengaturan ganjil-genap di pintu tol Bekasi Barat dan Timur, lalu lintas (lalin) melalui kedua gerbang itu rata-rata mengalami penurunan 35 persen dibanding kondisi normal.

"Ya. Lalin rata-rata turun 35 persen dan ini berdampak pada lancarnya jalan tol Jakarta-Cikampek, di daerah Bekasi hingga Jakarta, lancar pada pukul 06 hingga pukul 09 pagi," kata General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman saat dihubungi di Jakarta, Senin (12/3).

Menurut dia, jumlah kendaraan di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat 1 pada pukul 06-09 tercatat 1.820 kendaraan masuk arah Jakarta atau turun 30 persen dari kondisi normal yang mencapai 2.600 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Bekasi Barat 2 mencapai 1.852 kendaraan atau turun 38,20 persen dari kondisi normal yang mencapai 3.000 kendaraan.

Kemudian, dari GT Bekasi Timur 2, jumlah kendaraan yang menuju ke Jakarta saat jam pemberlakuan kebijakan mencapai 1.545 kendaraan atau turun 35,60 persen dibanding kondisi normal yang mencapai 2.400 kendaraan.

photo
Petugas mengarahkan kepada pengendaran mobil bernomor polisi ganjil saat hari pertama pemberlakuan sistem ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3).

Raddy menjelaskan, penurunan signifikan jumlah kendaraan dipengaruhi beberapa faktor yaitu pengguna jalan tol mempunyai tiga opsi yaitu beralih rute ke jalur alternatif, beralih waktu perjalanan, dan beralih moda transportasi.

Hari pertama pemberlakuan kebijakan, katanya, terpantau pengguna jalan tol beralih waktu. Di GT Bekasi Barat 1 mulai pukul 04.00-05.00 WIB naik 37 persen dari lalin normal. Sedangkan di GT Bekasi Timur perubahan waktu perjalanan mulai dominan terasa dari pukul 05.00-06.00 WIB sebesar 23 persen dibanding hari biasa.

Secara keseluruhan, katanya, dampak kebijakan penurunan kendaraan rata-rata mencapai 35 persen atau 2.783 kendaraan selama tiga jam pemberlakukan kebijakan. Terkait kebijakan pembatasan kendaraan golongan III-V khususnya di GT Cikarang Utama (Cikarut) arah Cikampek mulai pukul 06.00-09.00 WIB, dia menyebut juga ada penurunan volume lalin golongan itu mencapai 70 persen dibanding kondisi normal.

Sedangkan kendaraan golongan III-V arah Jakarta yang masuk melalui GT Cikarut mengalami penurunan mencapai 64 persen dibanding kondisi normal. "Jadi, kebijakan ini dampaknya dapat dilihat dari sisi kelancaran Jalan Tol Jakarta Cikampek di kedua arah, kondisi kelancaran lalin terpantau lancar cukup signifikan," katanya.

Namun, katanya, pihaknya tetap mengimbau pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif untuk kelancaran paket kebijakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. "Dan jangan lupa, untuk terus mengantisipasi perjalanan melalui informasi terkini yang dapat diakses melalui Call Centre Jasa Marga 24 jam di nomor telepon 14080 atau media sosial resmi kami," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement