Jumat 09 Mar 2018 16:16 WIB

Kawasan Industri JIIPE Ditarget Tampung 183 Industri

Kawasan Industri JIIPE diharapkan mampu menyerap investasi Rp 83,2 Triliun.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Direktur PT AKR Corporindo TBK, Haryanto (kanan) dan Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Pelindo III Husein Latief memberikan keterangan pers terkait peresmian Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gersik, Jawa Timur, Jumat (9/3).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Presiden Direktur PT AKR Corporindo TBK, Haryanto (kanan) dan Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Pelindo III Husein Latief memberikan keterangan pers terkait peresmian Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gersik, Jawa Timur, Jumat (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Kementerian Perindustrian menargetkan sekitar 183 industri bisa masuk di Kawasan Industri Java integrated Industrial & port estate (JIIPE), yang akan menyerap investasi Rp 83,2 Triliun.

 

Saat ini sudah ada delapan perusahaan yang berinvestasi meliputi dua perusahaan sudah beroperasi, dua perusahaan dalam proses pembangunan pabrik, dan empat lainnya akan mulai pembangunan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kawasan Industri JIIPE merupakan salah satu kawasan industri yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017.

 

JIIPE merupakan model kawasan industri generasi ketiga yaitu kawasan industri yang dilengkapi dengan infra dan suprastruktur yang handal dan terintegrasi dengan pelabuhan, ramah lingkungan, inovatif menuju terwujudnya kota industri baru.

Saat ini JIIPE sudah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri seluas 1.760 hektare (Ha), memiliki kantor pengelola dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti pembangkit tenaga listrik mencapai 23 MW yang telah beroperasi sejak November 2017, water treatment plant, jaringan pipa gas yang saat ini sudah terkoneksi dengan pipa gas Perusahaan Gas Negara (PGN), sistem telekomunikasi dengan fiber optik dan internet broadband, serta pelabuhan sehingga diharapkan dapat menurunkan biaya logistik dan biaya produksi.

"JIIPE telah siap untuk menampung investasi dengan menyiapkan zona untuk Port Estate, Heavy Industry, Medium Industry, Light Industry, Commercial, Pelabuhan, dan Kawasan Pemukiman," kata Airlangga dalam pembukaan kawasan industri JIIPE di Gresik, Jumat (9/3).

Airlangga menuturkan, terkait dengan infrastruktur pelabuhan, Terminal Manyar Pelabuhan Gresik yang merupakan bagian dari JIIPE untuk pengoperasiannya telah dilakukan penandatanganan pada 15 Desember 2017. Penandatanganan dilakukan antara Kementerian Perhubungan dengan PT Berlian Manyar Sejahtera selaku Badan Usaha Pelabuhan dengan jangka waktu konsesi selama 76 tahun.

 

Terminal tersebut dirancang dengan pelabuhan multipurpose yang mampu memfasilitasi bongkar muat curah kering, curah cair, general cargo dan peti kemas. Terminal Manyar mampu disandari oleh kapal-kapal berukuran besar hingga 100.000 DWT.

Untuk mendukung beroperasinya Kawasan Industri JIIPE, masih dibutuhkan penambahan dan peningkatan beberapa infrastruktur seperti pelebaran Jalan Daendels, penyambungan rel kereta api sepanjang 11 km dari Stasiun Duduk Sampeyan sampai masuk ke lokasi JIIPE. Kemdian Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar bisa terkoneksi dengan JIIPE. "Kami mengharapkan kementerian teknis terkait untuk mendukung penambahan dan peningkatan infrastruktur tersebut."

Menurut Airlangga, kawasan industri memegang peranan yang sangat strategis karena merupakan salah satu upaya dalam percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri. Pembangunan ini juga sesuai dengan program pemerintah dalam membangun 10 kawasan industri beserta perumahan untuk tenaga kerjanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement